Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan penghargaan khusus kepada dua petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang menjadi korban penganiayaan dalam demonstrasi.

"Penghargaan itu akan kami berikan saat menggelar apel besar yang dihadiri seluruh jajaran pemkot Surabaya, baik melalui daring maupun luring," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Dua petugas Satpol PP Kota Surabaya menjadi korban penganiayaan dalam aksi demonstrasi yang berlangsung tanggal 30 Desember 2023.

Mereka sempat menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi sekarang sudah pulang ke rumah masing-masing.

Wali Kota Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak PKK Surabaya Rini Indriyani dan Kepala Satpol PP Kota Surabaya M. Fikser telah menjenguk mereka pada Minggu (3/12).

Baca juga: Cak Eri: Petugas Satpol Surabaya korban penganiayaan adalah pahlawan

Wali Kota menyemangati mereka untuk menjalankan tugas dengan baik dan terus berusaha membantu orang yang membutuhkan bantuan.

"Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita harus memberikan kata maaf bagi orang yang meminta maaf, tapi untuk kasus hukumnya, silakan, terserah mereka karena ini negara hukum," katanya.

"Ini juga menjadi pembelajaran bagi kita semuanya agar dalam melakukan sesuatu harus bisa menghargai orang lain, ketika melaksanakan sesuatu tidak boleh melukai dan menyakiti orang lain," ia menambahkan.

Anggota Satpol PP korban penganiayaan yang tinggal di Jalan Krembangan Bakti berterima kasih kepada Wali Kota yang telah menjenguk dia di rumah.

Dia menyerahkan penanganan kasus penganiayaan terhadapnya ke aparat penegak hukum.

"Sebagai umat Nabi Muhammad (SAW), sebagaimana yang dijelaskan Pak Wali tadi saya sudah memaafkan pelaku, tapi proses hukumnya akan terus berlanjut," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023