Jember - Puluhan ayam yang mati mendadak di Dusun Karang Baru, Desa Silo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, dinyatakan positif terserang virus flu burung atau "avian influenza" (AI).
Camat Silo, Heru Sunarso, Senin mengatakan, puluhan ayam yang mati mendadak tersebut sudah diperiksa di laboratorium dan hasilnya positif terjangkit flu burung.
"Setelah dilakukan pendataan, jumlah ayam yang positif terserang virus flu burung sebanyak 76 ekor dari 17 kepala keluarga yang memelihara ayam di Dusun Karang Baru," tuturnya.
Menurut dia, warga segera memusnahkan ayam yang positif terserang virus flu burung, agar tidak menular ke unggas lainnya di dusun setempat.
"Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Jember sudah melakukan penyemprotan disinfektan terhadap kandang ternak ayam di sekitar lokasi kejadian untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung terhadap ayam peliharaan warga," paparnya.
Selain petugas Dinas Peternakan dan Perikanan, lanjut dia, petugas Dinas Kesehatan juga turun ke lokasi untuk memantau apakah ada warga yang tertular virus flu burung tersebut.
"Ada lima warga setempat yang mengeluhkan flu pada saat kejadian, namun tiga orang di antaranya sudah sembuh dan dua orang masih menjalani rawat jalan. Mudah-mudahan mereka hanya tekena flu biasa," katanya berharap.
Heru mengimbau warga tetap waspada dan melakukan antisipasi dengan meningkatkan kebersihan serta penyemprotan kandang unggas secara rutin.
"Saya sudah menginstruksikan kepada kepala desa dan kepala dusun untuk segera melapor, apabila ada ayam mati mendadak. Petugas Dinkes juga membagikan masker kepada warga di sekitar lokasi kejadian," ujarnya menambahkan.
Sementara Humas Dinkes Jember, Yumarlis, mengatakan petugas sudah mengambil sampel swab hidung dan tenggorokan lima warga Dusun Karang Baru yang menderita flu di sekitar lokasi kejadian.
"Sampel itu akan diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan Pemprov Jatim untuk memastikan apakah lima warga itu terjangkit virus flu burung (H5N1) atau tidak," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011