Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur bersama (Industrie und Handelskammer) IHK Trier Jerman menggelar seminar dan workshop "Kadin Digital" bagi  untuk menghadapi perubahan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri M Rizal dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, mengatakan terjadinya transformasi dunia kerja menuju budaya kerja baru adalah hal yang tidak bisa dihindari dan menjadi sebuah keniscayaan di era digital saat ini.

Seminar dan workshop tersebut, lanjutnya, diikuti sekitar 50 orang yang terdiri dari pengurus Kadin Jatim dan Kadin Kabupaten Kota, perwakilan dari Asosiasi Anggota Kadin, para pengusaha serta konsultan vokasi. 

"Ini adalah upaya kami agar karyawan Kadin Jatim dan Kadin Daerah siap menghadapi perubahan iklim kerja," ucapnya.

Sementara itu, Juru Bicara CEO dan Ketua Umum IHK Trier Jerman Sabine Ney menambahkan bahwa kegiatan tersebut digelar agar dapat memahami bagaimana cara menghadapi new work atau dunia kerja baru yang mulai berubah sejak pandemi COVID-19. 

"Saat itu, semua orang  tidak bisa bertemu kembali, sehingga Kadin harus memutar otak bagaimana tetap bisa melayani tanpa tatap muka. Maka solusinya adalah digitalisasi layanan. Dan ini sudah dilakukan di seluruh Kadin di wilayah Jawa Timur, tinggal kadarnya saja yang berbeda," ujar Sabine Ney.

Agar lebih siap dan optimis menghadapi perubahan tersebut, kata dia, maka para peserta harus tahu apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaanya.

Dalam penerapan new work, lanjutnya, ada beberapa hal yang dibutuhkan, mulai dari adanya visi dan nilai baru, toolset baru yang berupa peralatan seperti ruang, proses dan teknologi serta skillset baru seperti kompetensi dan pengalaman. 

"Beberapa hal tersebut menjadi penentu kesuksesan dalam menghadapi new work. Tujuannya adalah tata kerja yang inovatif untuk bekerja lebih cekatan, lebih cepat, lebih efisien dan lebih berkelanjutan," ucapnya.

Sabine Ney mencontohkan bahwa antara karyawan kesekretariatan dan pengurus Kadin harus ada rasa saling percaya namun tetap harus dilandasi dengan leadership yang bagus dalam jajarannya. 

"Dalam new work nantinya, struktur akan lebih datar, hirarki tidak terlalu tinggi agar komunikasi lebih terbuka, cepat dan transparan. Sehingga dalam pengambilan keputusan, sekretariat dilibatkan. Karena sebenarnya dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari adalah sekretariatan," ujar Sabine Ney.

Selain itu, tim sekretariat dituntut untuk berkolaborasi dengan yang lain dan dituntut untuk tanggung jawab dalam memberikan masukan.

Tak hanya itu, kata dia, jam kerja juga akan lebih fleksibel, asal tanggung jawab kerja yang diemban telah dilaksanakan dengan baik, maka karyawan bisa pulang lebih cepat.

"Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pemberian apresiasi atau penghargaan. Ini sangat penting karena akan menjadi motivasi staf sekretaris yang sedang belajar new work," tuturnya.  

"Di Jatim sudah mulai banyak yang menerapkan digitalisasi. Tinggal bagaimana meningkatkan agar lebih siap," tambahnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023