Sebanyak 63 siswa kelas VI SD Labschool Unesa membuat drama kolosal lewat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam memperingati Hari Guru Nasional dan Hari Pahlawan.
"Proyek ini dilakukan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila," kata Wakil Kepala SD Labschool Unesa I Sukmawati di Surabaya, Sabtu.
Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik berkesempatan mempelajari tema-tema atau isu penting sekitar. Siswa juga diajak memahami makna Hari Pahlawan dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
"Siswa kelas lima juga terlibat sebagai panitia, mereka ini ikut terima tamu, konsumsi dan lainnya. Jadi mereka bisa mempelajari bagaimana sebuah kegiatan berjalan," ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya disaksikan siswa, tetapi juga wali murid, pensiunan guru dan juga para siswa TK yang mengikuti lomba mewarnai dan penalti kick hadir meramaikan kegiatan P5 ini.
Wali Kelas VI SD Labschool Unesa, Al Ghifari, menambahkan, P5 ini sekaligus kegiatan untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November lalu dan Hari Guru Nasional.
"Jadi momennya bisa pas, beberapa alumni yang pernah mengajar juga berdatangan, karena seperti budaya SD Labschool. Selain itu kami juga menjunjung tinggi rasa nasionalisme juga mengekspresikan nilai-nilai dan kreativitas anak-anak," tambahnya.
Proyek drama ini dikatakan Al Ghifari telah disiapkan para siswa selama tiga bulan terakhir, sehingga mereka bisa memerankan dengan baik drama tentang tragedi 10 November.
"63 siswa terlibat jadi aktor dan beberapa ada yang berperan ganda sebagai pemain ensambel untuk pengiring lagu karena lagi langsung dari anak," kata dia.
Sementara itu, siswa kelas VI SD Labschool Unesa Rahma Azaleia mengaku lega berhasil menampilkan drama yang ia latih selama berbulan-bulan.
Rahma yang berperan jadi pribumi dengan adegan pengayak beras ini mengaku cukup kesulitan saat berlatih karena adegannya harus dilakukan di siang hari dan berlarian.
"Susah juga latihannya panas-panasan dan lari-larian tiap Senin sampai Rabu pulang sekolah. Tetapi senang juga karena sudah selesai semua dan hasilnya bagus dan kenang-kenangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Proyek ini dilakukan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila," kata Wakil Kepala SD Labschool Unesa I Sukmawati di Surabaya, Sabtu.
Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik berkesempatan mempelajari tema-tema atau isu penting sekitar. Siswa juga diajak memahami makna Hari Pahlawan dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
"Siswa kelas lima juga terlibat sebagai panitia, mereka ini ikut terima tamu, konsumsi dan lainnya. Jadi mereka bisa mempelajari bagaimana sebuah kegiatan berjalan," ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya disaksikan siswa, tetapi juga wali murid, pensiunan guru dan juga para siswa TK yang mengikuti lomba mewarnai dan penalti kick hadir meramaikan kegiatan P5 ini.
Wali Kelas VI SD Labschool Unesa, Al Ghifari, menambahkan, P5 ini sekaligus kegiatan untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November lalu dan Hari Guru Nasional.
"Jadi momennya bisa pas, beberapa alumni yang pernah mengajar juga berdatangan, karena seperti budaya SD Labschool. Selain itu kami juga menjunjung tinggi rasa nasionalisme juga mengekspresikan nilai-nilai dan kreativitas anak-anak," tambahnya.
Proyek drama ini dikatakan Al Ghifari telah disiapkan para siswa selama tiga bulan terakhir, sehingga mereka bisa memerankan dengan baik drama tentang tragedi 10 November.
"63 siswa terlibat jadi aktor dan beberapa ada yang berperan ganda sebagai pemain ensambel untuk pengiring lagu karena lagi langsung dari anak," kata dia.
Sementara itu, siswa kelas VI SD Labschool Unesa Rahma Azaleia mengaku lega berhasil menampilkan drama yang ia latih selama berbulan-bulan.
Rahma yang berperan jadi pribumi dengan adegan pengayak beras ini mengaku cukup kesulitan saat berlatih karena adegannya harus dilakukan di siang hari dan berlarian.
"Susah juga latihannya panas-panasan dan lari-larian tiap Senin sampai Rabu pulang sekolah. Tetapi senang juga karena sudah selesai semua dan hasilnya bagus dan kenang-kenangan," ujarnya.
Editor : Abdullah Rifai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023