Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan tali asih kepada 1.042 pilar sosial se-Pulau Madura.
"Kami mengucapkan terima kasih, berbagai capaian keberhasilan Provinsi Jatim juga berkat kontribusi dan kerja keras para pilar sosial," ujarnya dalam siaran pers diterima di Surabaya, Jumat.
Kegiatan "Sapa Pilar Sosial" berlangsung di Gedung DBL Arena Surabaya pada Kamis (23/11) yang dihadiri 783 pendamping program keluarga harapan (PKH), 187 taruna siaga bencana (Tagana) dan 72 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) se-Madura.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan BPJS Ketenagakerjaan kepada para relawan Tagana dan TKSK sebagai bentuk perlindungan pilar sosial di masa depan, dengan premi yang telah dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim selama 12 bulan.
Gubernur Khofifah menyebut hasil kerja keras dan ikhlas pilar sosial salah satunya turut berperan menurunkan angka kemiskinan di Jatim hingga 3,58 persen dalam tiga tahun terakhir.
"Periode Maret 2021 sampai Maret 2023, Jatim tertinggi menurunkan kemiskinan sebanyak 383.920 jiwa. Disusul dengan turunnya kemiskinan ekstrem di tahun 2021 sebesar 2,23 persen, September 2022 sebesar 1,56 persen dan Maret 2023 sebesar 0,82 persen," ujarnya.
Pilar sosial, lanjut Khofifah, turut berperan dalam pembentukan desa mandiri di Jatim yang tercatat tertinggi di Indonesia. Terdata dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, 2.800 di antaranya atau sebesar 24,44 persen berada di Jatim.
Bahkan desa tertinggal dan sangat tertinggal sudah tidak ada di Jatim sejak 2021. Selain itu, desa devisa di Jatim tertinggi di antara desa di seluruh provinsi di Indonesia.
"Membangun dari desa sangat penting. Dari desa, kegotongroyongan dan lumbung pangan terbangun.Terima kasih seluruh pilar sosial yang sudah memberikan penguatan proses pembangunan di Jatim," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengungkapkan pencapaian ini tidaklah mudah dan bukan kerja satu perangkat daerah dari provinsi, kabupaten dan kota, melainkan kerja keras dan ikhlas yang tergabung dalam pilar sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami mengucapkan terima kasih, berbagai capaian keberhasilan Provinsi Jatim juga berkat kontribusi dan kerja keras para pilar sosial," ujarnya dalam siaran pers diterima di Surabaya, Jumat.
Kegiatan "Sapa Pilar Sosial" berlangsung di Gedung DBL Arena Surabaya pada Kamis (23/11) yang dihadiri 783 pendamping program keluarga harapan (PKH), 187 taruna siaga bencana (Tagana) dan 72 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) se-Madura.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan BPJS Ketenagakerjaan kepada para relawan Tagana dan TKSK sebagai bentuk perlindungan pilar sosial di masa depan, dengan premi yang telah dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim selama 12 bulan.
Gubernur Khofifah menyebut hasil kerja keras dan ikhlas pilar sosial salah satunya turut berperan menurunkan angka kemiskinan di Jatim hingga 3,58 persen dalam tiga tahun terakhir.
"Periode Maret 2021 sampai Maret 2023, Jatim tertinggi menurunkan kemiskinan sebanyak 383.920 jiwa. Disusul dengan turunnya kemiskinan ekstrem di tahun 2021 sebesar 2,23 persen, September 2022 sebesar 1,56 persen dan Maret 2023 sebesar 0,82 persen," ujarnya.
Pilar sosial, lanjut Khofifah, turut berperan dalam pembentukan desa mandiri di Jatim yang tercatat tertinggi di Indonesia. Terdata dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, 2.800 di antaranya atau sebesar 24,44 persen berada di Jatim.
Bahkan desa tertinggal dan sangat tertinggal sudah tidak ada di Jatim sejak 2021. Selain itu, desa devisa di Jatim tertinggi di antara desa di seluruh provinsi di Indonesia.
"Membangun dari desa sangat penting. Dari desa, kegotongroyongan dan lumbung pangan terbangun.Terima kasih seluruh pilar sosial yang sudah memberikan penguatan proses pembangunan di Jatim," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengungkapkan pencapaian ini tidaklah mudah dan bukan kerja satu perangkat daerah dari provinsi, kabupaten dan kota, melainkan kerja keras dan ikhlas yang tergabung dalam pilar sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023