Kementerian PUPR mulai membangun jembatan Jongbiru, yang menghubungkan Desa Jongbiru, Kabupaten Kediri, dengan Kelurahan Mrican, Kota Kediri yang merupakan akses jalan alternatif menuju ke bandar udara di wilayah setempat.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan jembatan dengan panjang 133 meter ini dibangun sebagai konektivitas penyangga menuju akses bandara. Jembatan ini menghubungkan wilayah Kota dan Kabupaten Kediri.
"Yang jelas menghubungkan Kota dan Kabupaten Kediri. Selama ini masyarakat harus berputar sedikit untuk bisa masuk ke barat sungai. Besar harapannya ini mempersingkat durasi waktu yang tadinya harus memutar bisa mempersingkat waktu menuju bandara," katanya di Kediri, Kamis.
Jembatan Jongbiru yang melintasi Sungai Brantas tersebut mengalami kerusakan sekitar enam tahun lalu. Badan jembatan terputus, karena derasnya arus air. Jembatan itu dimanfaatkan masyarakat untuk menyeberang sungai, namun karena rusak mereka harus memutar lewat jembatan Semampir di Kota Kediri.
Bupati berharap proses pembangunan bisa dilakukan tepat waktu, tepat mutu, dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Sesuai dengan jadwal, Mei 2024 jembatan ini selesai dibangun.
"Bulan Mei 2024, jembatan yang ini akan menjadi akses utama menuju bandara sebelum jalan yang memang sudah disiapkan. Saya rasa ini akan mempermudah warga Kota dan Kabupaten Kediri," kata dia.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur - Bali Rakhman Taufik menambahkan untuk pembangunan jembatan, tiang pancang sepanjang 23 meter panjangnya sedangkan untuk pilar terdapat tiga pilar. Dengan itu, dinilai kuat terhadap arus sungai.
"Ini kan multi years sampai 2024. Kami juga koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, yang punya kewenangan di Sungai Brantas ini," kata dia.
Ia menambahkan, setelah selesai pembangunan jembatan ini, akan dilakukan serah terima aset dari Kementerian PUPR kepada Pemkab Kediri dengan skema hibah.
"Setelah selesai pembangunan jalan dan jembatan (Jongbiru), ini tentu akan diserahterimakan aset penggunaan jalan ini kepada Pemerintah Kabupaten Kediri," ujarnya.
Saat ini, peletakan batu pertama pembangunan jembatan sudah dilakukan. Pengerjaan jembatan dilakukan selama 240 hari kalender dengan mulai pengerjaan September 2023.
Pembangunan jembatan ini menggunakan dana APBN tahun anggaran 2023 dan 2024 sebesar Rp25 miliar. Konstruksi jembatan tersebut menggunakan rangka baja. Saat ini, konstruksi tiang penyangga jembatan sudah mulai dipasang.
Perbaikan jalan menuju ke jembatan juga sudah dilakukan, yakni dengan pelebaran jalan Desa Jongbiru, Kecamatan Gamprengjo, Kabupaten Kediri, mulai dari simpang empat Jongbiru hingga jembatan dengan panjang 475 meter. Pembangunan jalan ini juga ditujukan untuk mempermudah akses menuju dan dari jembatan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan jembatan dengan panjang 133 meter ini dibangun sebagai konektivitas penyangga menuju akses bandara. Jembatan ini menghubungkan wilayah Kota dan Kabupaten Kediri.
"Yang jelas menghubungkan Kota dan Kabupaten Kediri. Selama ini masyarakat harus berputar sedikit untuk bisa masuk ke barat sungai. Besar harapannya ini mempersingkat durasi waktu yang tadinya harus memutar bisa mempersingkat waktu menuju bandara," katanya di Kediri, Kamis.
Jembatan Jongbiru yang melintasi Sungai Brantas tersebut mengalami kerusakan sekitar enam tahun lalu. Badan jembatan terputus, karena derasnya arus air. Jembatan itu dimanfaatkan masyarakat untuk menyeberang sungai, namun karena rusak mereka harus memutar lewat jembatan Semampir di Kota Kediri.
Bupati berharap proses pembangunan bisa dilakukan tepat waktu, tepat mutu, dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Sesuai dengan jadwal, Mei 2024 jembatan ini selesai dibangun.
"Bulan Mei 2024, jembatan yang ini akan menjadi akses utama menuju bandara sebelum jalan yang memang sudah disiapkan. Saya rasa ini akan mempermudah warga Kota dan Kabupaten Kediri," kata dia.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur - Bali Rakhman Taufik menambahkan untuk pembangunan jembatan, tiang pancang sepanjang 23 meter panjangnya sedangkan untuk pilar terdapat tiga pilar. Dengan itu, dinilai kuat terhadap arus sungai.
"Ini kan multi years sampai 2024. Kami juga koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, yang punya kewenangan di Sungai Brantas ini," kata dia.
Ia menambahkan, setelah selesai pembangunan jembatan ini, akan dilakukan serah terima aset dari Kementerian PUPR kepada Pemkab Kediri dengan skema hibah.
"Setelah selesai pembangunan jalan dan jembatan (Jongbiru), ini tentu akan diserahterimakan aset penggunaan jalan ini kepada Pemerintah Kabupaten Kediri," ujarnya.
Saat ini, peletakan batu pertama pembangunan jembatan sudah dilakukan. Pengerjaan jembatan dilakukan selama 240 hari kalender dengan mulai pengerjaan September 2023.
Pembangunan jembatan ini menggunakan dana APBN tahun anggaran 2023 dan 2024 sebesar Rp25 miliar. Konstruksi jembatan tersebut menggunakan rangka baja. Saat ini, konstruksi tiang penyangga jembatan sudah mulai dipasang.
Perbaikan jalan menuju ke jembatan juga sudah dilakukan, yakni dengan pelebaran jalan Desa Jongbiru, Kecamatan Gamprengjo, Kabupaten Kediri, mulai dari simpang empat Jongbiru hingga jembatan dengan panjang 475 meter. Pembangunan jalan ini juga ditujukan untuk mempermudah akses menuju dan dari jembatan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023