PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim mengupayakan perluasan cakupan atau akses pasar pelaku usaha kecil menengah (UKM) dengan memaksimalkan program "Desa Pendulum Devisa" dan "J-Export and Trade Assistance" (JXTA).

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyatakan dua program yang digagas untuk menciptakan maupun memperluas jaringan ekspor barang produksi UKM.

"Tahun 2023 ini, Bank Jatim memulai komitmennya dengan tujuh Desa Pendulum Devisa yang telah diresmikan oleh Ibu Gubernur Jawa Timur," kata Busrul melalui keterangan resmi, Kamis.

Kemudian, di dalam "Desa Pendulum Devisa" juga menyertakan beberapa sub program, seperti penguatan internal legalitas perizinan UKM, pendampingan strategi pemasaran, rencana ekspor, praktik serta negosiasi bisnis, dan kurasi produk.

Selain itu juga ada pembekalan atas standar dan prosedur ekspor serta dukungan pembiayaan dari hulu sampai hilir.

"Tentu saja dalam menjalankan ini semua, kami bersinergi dengan banyak pihak, seperti GPEI, Export Centre Surabaya, Bea Cukai, Atase Perdagangan, Diaspora luar negeri, potential buyer dari luar negeri, dan tidak menutup kemungkinan untuk sinergitas dengan instansi lain," ucapnya.

Sedangkan, di tahun 2023 Bank Jatim juga mencanangkan program "JXTA" di tiga wilayah keresidenan, yakni Kediri, Probolinggo, dan Banyuwangi.

Program itu untuk menciptakan transaksi ekspor melalui eksportir-eksportir baru ataupun peningkatan portofolio dan ekspansi pasar bisa terbuka lebar.

Dia berharap dua program yang sudah dijalankan mampu menambah keberadaan UKM di Jawa Timur.

"Semoga program Desa Pendulum Devisa dan JXTA yang dijalankan ini mampu menciptakan lebih banyak lagi UKM baru berorientasi ekspor," ujarnya.

Sementara, Bank Jatim mencatat Jawa Timur sejauh ini menjadi salah satu barometer perekonomian nasional dengan kontribusi 14,60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan sebesar 25,56 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) pulau Jawa.

"Melihat fakta tersebut, Bank Jatim sebagai Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur mengemban tugas dan tanggung jawab moral untuk turut serta dalam pembangunan daerah Jawa Timur," ucap dia.

"Kami hadir untuk selalu mendukung program Pemprov Jawa Timur, termasuk pada pengembangan ekspor UKM Jawa Timur," lanjutnya.

Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bagi Jawa Timur, ekspor tidak hanya keluar negeri. Sebab, Jawa Timur adalah center of gravity.

Secara logistik, lanjut dia sebesar 20 provinsi di Indonesia Timur, hampir 80 persen logistiknya berasal dari Jawa Timur.

"Lalu kenapa Pemprov Jatim rajin melakukan misi dagang? Dalam misi dagang itu, kita bukan hanya memperdagangkan produk Jawa Timur, tapi kita juga membawa buyer," kata dia.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023