Madiun - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, memberangkatkan sebanyak 25 kepala keluarga (KK) atau 178 jiwa trasmigran untuk bertransmigrasi ke Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis. Plt Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Madiun Agus Pramono, menyatakan, 25 KK yang diberangkatkan transmigrasi ini sebagian besar adalah warga Kecamatan Kare di lereng Gunung Wilis yang tanahnya retak atau tertimpa longsoran. "Tidak hanya warga dari Kecamatan Kare saja. Selain itu ada juga warga dari Kecamatan Jiwan, Wungu, Gemarang, dan Balerejo," ujar Agus Pramono saat pelepasan di Pendopo Muda Graha kantor bupati setempat. Menurut dia, terdapat dua alasan utama warga Kabupaten Madiun bertransmigrasi ke luar pulau. Yakni untuk meningkatkan kesejahteraan warga yang berangkat, karena rata-rata merupakan warga miskin dan sangat miskin. Serta memberi lahan hunian dan garapan kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana. "Acuan warga yang ikut transmigrasi adalah warga yang tergolong rumah tangga miskin serta warga yang tinggal di daerah rawan bencana seperti lereng Gunung Wilis," kata Agus. Ia menjelaskan, Pemkab Madiun melalui dinas terkait pada tahun 2011 akan memberangkatkan sebanyak 65 KK ke tiga daerah tujuan di luar Pulau Jawa. Secara rinci adalah, 25 KK atau 178 jiwa ke Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, lalu 25 KK atau 80 jiwa ke Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dan 15 KK atau 48 jiwa ke Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Pada tahap pertama (Kamis, 27/10) diberangkatkan sebanyak 25 KK, sedangkan 40 KK lainnya akan diberangkatkan pada bulan Desember mendatang. Ketiga kabupaten tujuan di luar Pulau Jawa tersebut telah bekerja sama dengan Pemkab Madiun dan menjadi daerah tujuan tramsmigrasi warga Kabupaten Madiun setiap tahunnya. Melalui program transmigrasi, nantinya masing-masing KK yang berangkat akan langsung mendapatkan rumah dan tanah beserta sertifikat tanahnya. Hal ini sudah disepakati melalui penandatanganan nota kesepakatan antara Pemkab Madiun dengan pemkab daerah tujuan transmigrasi. Sementara, Bupati Madiun Muhtarom menyatakan, transmigrasi menjadi upaya pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan warga. Pemkab Madiun sejak tahun 2007 telah mengirim 255 KK dengan 886 jiwa ke berbagai daerah transmigrasi di luar Pulau Jawa. Pihaknya mencatat, transmigrasi mampu menguragi rumah tangga miskin (RTM) secara signifikan. Sebelumnya, RTM di wilayah setempat mencapai 54.000 orang. Sedangkan RTSM yang indikasinya adalah rumah tidak layak huni (RTLH) berjumlah 15 ribu unit lebih. "Sekarang ini, dari data BPS setempat, RTM tinggal 47 ribuan dan RTSM tinggal 9 ribuan. Selain itu, kami juga melakukan program lainnya untuk mengentaskan kemiskinan, seperti pengiriman TKI dan peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal," ujar Bupati. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011