Sebanyak 190 orang Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut yang menggunakan dua kapal perang TNI Angkatan Laut KRI Dewaruci dan KRI Makassar tiba di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Jawa Timur, untuk latihan praktik pelayaran Jalasesya 2023.
Dua kapal perang TNI Al itu bersandar di Banyuwangi selama tiga hari ke depan pada Senin (20/11) hingga Rabu (22/11). KRI Dewaruci yang telah menjalani perjalanan keliling dunia ini merupakan cagar budaya nasional yang sudah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Banyak nilai sejarah di kapal ini, selain juga sebagai etalase kebudayaan Indonesia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap latihan ini dapat memberi pengalaman dan pengetahuan baru bagi para calon perwira TNI AL itu.
"Kami sangat senang Banyuwangi dijadikan lokasi pelatihan Jalasesya 2023. Kami berharap para taruna bisa belajar banyak hal di wilayah perairan Banyuwangi serta menikmati keindahan dan keramahan Banyuwangi," ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Jatim, Selasa.
Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Mayor Laut (P) Rendra Hariwibowo menjelaskan bahwa taruna yang datang merupakan tingkat dua angkatan 71, Taruna dan Taruni AAL berasal dari berbagai korps, seperti Korps Pelaut, Korps Marinir, Korps Teknik, Korps Elektronika, Korps Suplai, dan Korps Kesatuan.
Baca juga: KRI Dewaruci bersama 37 laskar rempah Nusantara tinggalkan Baubau menuju Ternate
Menurut dia, Banyuwangi dipilih sebagai tempat latihan Jalasesya 2023 karena posisinya strategis untuk latihan. Banyuwangi memiliki wilayah perairan yang luas hingga memiliki potensi besar dalam bidang maritim, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan.
"Ini merupakan program pendidikan praktik taruna. Salah satu alasan kami memilih Banyuwangi untuk memberi pengalaman baru kepada para taruna agar lebih mengenal daerah-daerah maritim sekaligus memiliki potensi pariwisata yang indah," ujar Mayor Rendra.
Selain latihan di laut Banyuwangi, kata Mayor Rendra, para taruna akan melakukan sejumlah agenda, di antaranya mengunjungi sejumlah sekolah untuk sosialisasi AAL kepada para pelajar di Banyuwangi.
"Mereka akan melaksanakan karya bakti di Kampung Jopuro di Kecamatan Glagah. Kami akan melakukan bakti sosial dan melakukan kerja bakti bersama masyarakat setempat," dia.
Sementara itu, Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Indra Nusha Raspati mengatakan latihan dan praktik Jalasesya merupakan bagian dari kurikulum pendidikan di AAL, tujuannya untuk mengenalkan dan menanamkan jiwa bahari dan kejuangan kepada Taruna dan Taruni AAL.
"Latihan dan praktik Jalasesya adalah salah satu tahapan penting dalam proses pembentukan karakter dan kompetensi taruna sebagai calon perwira. Mereka tidak hanya belajar tentang navigasi, operasi dan taktik laut, tetapi juga tentang budaya, geografi, dan sosial masyarakat di berbagai daerah yang dikunjungi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Dua kapal perang TNI Al itu bersandar di Banyuwangi selama tiga hari ke depan pada Senin (20/11) hingga Rabu (22/11). KRI Dewaruci yang telah menjalani perjalanan keliling dunia ini merupakan cagar budaya nasional yang sudah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Banyak nilai sejarah di kapal ini, selain juga sebagai etalase kebudayaan Indonesia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap latihan ini dapat memberi pengalaman dan pengetahuan baru bagi para calon perwira TNI AL itu.
"Kami sangat senang Banyuwangi dijadikan lokasi pelatihan Jalasesya 2023. Kami berharap para taruna bisa belajar banyak hal di wilayah perairan Banyuwangi serta menikmati keindahan dan keramahan Banyuwangi," ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Jatim, Selasa.
Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Mayor Laut (P) Rendra Hariwibowo menjelaskan bahwa taruna yang datang merupakan tingkat dua angkatan 71, Taruna dan Taruni AAL berasal dari berbagai korps, seperti Korps Pelaut, Korps Marinir, Korps Teknik, Korps Elektronika, Korps Suplai, dan Korps Kesatuan.
Baca juga: KRI Dewaruci bersama 37 laskar rempah Nusantara tinggalkan Baubau menuju Ternate
Menurut dia, Banyuwangi dipilih sebagai tempat latihan Jalasesya 2023 karena posisinya strategis untuk latihan. Banyuwangi memiliki wilayah perairan yang luas hingga memiliki potensi besar dalam bidang maritim, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan.
"Ini merupakan program pendidikan praktik taruna. Salah satu alasan kami memilih Banyuwangi untuk memberi pengalaman baru kepada para taruna agar lebih mengenal daerah-daerah maritim sekaligus memiliki potensi pariwisata yang indah," ujar Mayor Rendra.
Selain latihan di laut Banyuwangi, kata Mayor Rendra, para taruna akan melakukan sejumlah agenda, di antaranya mengunjungi sejumlah sekolah untuk sosialisasi AAL kepada para pelajar di Banyuwangi.
"Mereka akan melaksanakan karya bakti di Kampung Jopuro di Kecamatan Glagah. Kami akan melakukan bakti sosial dan melakukan kerja bakti bersama masyarakat setempat," dia.
Sementara itu, Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Indra Nusha Raspati mengatakan latihan dan praktik Jalasesya merupakan bagian dari kurikulum pendidikan di AAL, tujuannya untuk mengenalkan dan menanamkan jiwa bahari dan kejuangan kepada Taruna dan Taruni AAL.
"Latihan dan praktik Jalasesya adalah salah satu tahapan penting dalam proses pembentukan karakter dan kompetensi taruna sebagai calon perwira. Mereka tidak hanya belajar tentang navigasi, operasi dan taktik laut, tetapi juga tentang budaya, geografi, dan sosial masyarakat di berbagai daerah yang dikunjungi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023