Pemerintah Kota Mojokerto berkomitmen menekan aksi perundungan di kalangan pelajar, salah satunya melalui seminar peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia bertema "Sehat Jiwa Bagi Semua Orang".
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam kegiatan tersebut berpesan agar senantiasa menjalani kehidupan dengan bahagia.
"Yang paling penting, kebahagiaan kalian, itu harus selalu dijaga. Sejak kalian kecil sampai kalian nanti dewasa. Karena ini salah satu unsur yang paling menunjang keunggulan masa depan ketika kalian dewasa," ujarnya di hadapan ratusan peserta siswa-siswi SMP/Mts dan SMA/SMK/MA se-Kota Mojokerto.
Ia mengatakan, jika masa anak-anak dipenuhi kesedihan, tekanan, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, termasuk bullying (perundungan) hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental saat dewasa.
"Hal ini tentu berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang ke depannya," ujar perempuan yang akrab disapa Ning Ita tersebut.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam kegiatan tersebut berpesan agar senantiasa menjalani kehidupan dengan bahagia.
"Yang paling penting, kebahagiaan kalian, itu harus selalu dijaga. Sejak kalian kecil sampai kalian nanti dewasa. Karena ini salah satu unsur yang paling menunjang keunggulan masa depan ketika kalian dewasa," ujarnya di hadapan ratusan peserta siswa-siswi SMP/Mts dan SMA/SMK/MA se-Kota Mojokerto.
Ia mengatakan, jika masa anak-anak dipenuhi kesedihan, tekanan, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, termasuk bullying (perundungan) hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental saat dewasa.
"Hal ini tentu berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang ke depannya," ujar perempuan yang akrab disapa Ning Ita tersebut.
Ia menyoroti fenomena maraknya perundungan yang terjadi di kalangan anak-anak dan remaja. Sehingga, forum ini juga menjadi salah satu upaya strategis agar berbagai pihak dapat turut mengatasi persoalan tersebut.
"Karena ini menjadi tugas bersama dalam menyiapkan kalian menjadi generasi emas 2045. Salah satunya anak-anak Indonesia, termasuk Kota Mojokerto harus bebas dari perundungan," katanya.
Dalam seminar itu juga diikuti oleh guru BK (bimbingan konseling) SMP/Mts dan SMA/SMK/MA se-Kota Mojokerto, perwakilan dinas pendidikan dan kebudayaan, kemenag dan tenaga kesehatan bagian kesehatan jiwa dari puskesmas di Kota Mojokerto.
"Karena ini menjadi tugas bersama dalam menyiapkan kalian menjadi generasi emas 2045. Salah satunya anak-anak Indonesia, termasuk Kota Mojokerto harus bebas dari perundungan," katanya.
Dalam seminar itu juga diikuti oleh guru BK (bimbingan konseling) SMP/Mts dan SMA/SMK/MA se-Kota Mojokerto, perwakilan dinas pendidikan dan kebudayaan, kemenag dan tenaga kesehatan bagian kesehatan jiwa dari puskesmas di Kota Mojokerto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023