Surabaya - Seekor komodo betina umur delapan tahun yang merupakan salah satu koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) diketahui mati tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. "Komodo mati pada Minggu malam (23/10) sekitar pukul 23.00 WIB. Kematiannya begitu mendadak. Kami tidak mengetahui ada tanda-tanda komodo tersebut sakit," kata Humas KBS Anthan Warsito saat dihubungi melalui ponselnya, Senin. Menurut dia, komodo yang mati itu masih diotopsi. Dugaan sementara komodo tersebut mati karena infeksi kandung telur. "Tapi dugaan tersebut masih perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih mendalam. Kita akan lakukan pemeriksaan secepatnya," ujarnya. Anthan mengatakan, pihak KBS sebelumnya tidak mengetahui jika komodo tersebut sakit, atau ada tanda-tanda sedang mengidap penyakit, sebab kondisi komodo dan tingkahnya terlihat normal. "Hewan liar tersebut tak menampakkan sakitnya," ungkapnya. Saat ditanya lebih jauh soal kematian komodo, Anthan tidak memberi jawaban yang rinci karena sedang rapat di luar kota. "Maaf ya nanti telepon lagi. Sekarang saya sedang rapat di Bogor," katanya. Sementara itu, menurut dokter hewan KBS Yassi Arie Lissia, untuk mengetahui penyebab matinya komodo KBS, masih menunggu hasil tes laboratorium. Bangkai komodo tersebut saat ini sudah dikirim ke laboratorium. "Setelah dilakukan pengambilan sampel selesai, bangkai komodo langsung dikremasi," katanya menjelaskan. Head Keeper Reptile dan Aves KBS, Siswanto, mengatakan komodo yang mati tersebut ditemukan pada Minggu malam (23/10) sekitar pukul 23.00 WIB. Komodo itu ditemukan diam tak bergerak oleh keeper (perawat) satwa. "Komodo ini merupakan hasil penangkaran KBS sendiri, dan sudah dua kali bertelur. Jadi total komodo yang dimiliki KBS saat ini 60 ekor," kata Siswanto. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011