Pondok Pesantren di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur kini mulai mengembangkan budidaya maggot berbasis digital sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi santri dan lembaga dengan memanfaatkan teknologi berbasis digital.
"Selain untuk meningkatkan perekonomian di lembaga pesantren, usaha ini juga sebagai upaya pesantren untuk memberikan pembekalan keterampilan kepada santri agar bisa berusaha secara mandiri apabila kelak telah lulus dari pesantren ini," kata Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Palengaan, Pamekasan KH Afifuddin di sela-sela acara peluncuran budidaya maggot berbasis digital yang digelar lembaga itu, Kamis.
Pengembangan budidaya maggot berbasis digital di pondok pesantren yang beralamat di Dusun Sekar Anyar, Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan, Pamekasan atas bantuan dari provider telekomunikasi seluler melalui program tanggungjawab sosial perusahaan tersebut yang bekerja sama dengan Yayasan Benih.
Pihak mitra mendidik santri tentang budidaya maggot, seperti teknik budidaya, serta memberikan wawasan tentang potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari budidaya tersebut.
Potensi ekonomi budidaya maggot ini, terbilang cukup tinggi, karena dibutuhkan untuk pakan ternak seperti unggas dan lele. Maggot juga bisa menjadi pakan ternak berkualitas tinggi yang dapat mempercepat pertumbuhan hewan ternak. Dengan demikian, budidaya maggot ini juga dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Selain itu, budidaya maggot terbilang cukup mudah karena pakannya berasal dari limbah rumah tangga atau sampah organik yang mudah didapat.
"Karena itu, budidaya maggot ini juga mendukung program pengolahan dan pemberdayaan sampah organik di pesantren, serta diharapkan turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)," kata Regional Group Head XL Axiata East Region Dodik Ariyanto saat menghadiri peluncuran program itu.
Ia menjelaskan, program pengembangan budidaya maggot berbasis digital di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan, Pamekasan tersebut merupakan yang pertama kali di Jawa Timur.
Di pesantren ini, perusahan provider telekomunikasi tersebut juga memberikan fasilitas perangkat router dan akses internet gratis selama periode satu tahun melalui program Gerakan Donasi Kuota untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar santri.
Tidak hanya itu saja, karyawan perushaaan juga memberikan dukungan terhadap program pesantren digital tersebut berupa penyaluran zakat karyawan untuk mendukung biaya operasional pendidikan santri dan santriwati yang membutuhkan.
"Kami juga telah mengembangkan program kemitraan melalui tanggungjawab sosial perusahaan kami ini, di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Pesantren Hidayatulloh, Depok, Jawa Barat, Ponpes Pesantren Al Idrisiyah, Tasikmalaya, Jawa Barat, Ponpes KH Mas Mansur Madrasah Boarding School (MBS), Brebes, Jawa Tengah. Tapi untuk di Jawa Timur, kerja sama dengan Pondok Pesantren Miftahul Ulum ini merupakan yang pertama dan akan menjadi pilot project bagi pesantren yang lain," katanya.
Melalui kerja sama segi tiga antara pondok pesantren, Yayasan Benih dan XL Axiata tersebut diharapkan bisa membuahkan hasil maksimal disamping para santri pada akhirnya bisa memanfaatkan teknologi digital secara positif untuk kepentingan pengembangan ekonomi santri dan pondok pesantren.
Di pondok pesantren ini, XL Axiata mengajarkan para santri memanfaatkan solusi berbasis "internet of things (IoT)".
"Karena untuk bisa menghasilkan maggot yang bisa menjadi pakan ternak berkualitas tinggi, dibutuhkan suhu dan kelembapan yang optimal, dengan rentang 20-25 derajat celcius. Selain itu, dibutuhkan juga kelembaban yang ideal dalam beternak maggot, yaitu 50-70%. Penggunaan solusi IoT akan membantu mempermudah mengukur suhu dan kelembaban terbaik secara real time," kata Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, menambahkan.
Selain untuk meningkatkan produktivitas, manfaat dari pemanfaatan solusi IoT terutama adalah dapat mengurangi biaya operasional, sebagai sumber data untuk keperluan Big Data dan Artificial Intelligent. Selain itu teknologi ini juga bisa untuk mempermudah perencanaan, proyeksi, hingga perawatan.
Jenis pelatihan lain yang juga diberikan kepada para santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum ini antara lain membuat konten digital, desain website, pemanfaatan IoT, dan keamanan siber, serta pemanfaatan 5G.
Secara terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan Masrukin mengapresiasi pola kemitraan antara perusahaan provider telepon seluler dengan pesantren itu.
"Kami yakin dengan adanya dukungan dari swasta, upaya pemkab untuk memulihkan ekonomi yang sempat terganggu akibat COVID-19 bisa cepat teratasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Selain untuk meningkatkan perekonomian di lembaga pesantren, usaha ini juga sebagai upaya pesantren untuk memberikan pembekalan keterampilan kepada santri agar bisa berusaha secara mandiri apabila kelak telah lulus dari pesantren ini," kata Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Palengaan, Pamekasan KH Afifuddin di sela-sela acara peluncuran budidaya maggot berbasis digital yang digelar lembaga itu, Kamis.
Pengembangan budidaya maggot berbasis digital di pondok pesantren yang beralamat di Dusun Sekar Anyar, Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan, Pamekasan atas bantuan dari provider telekomunikasi seluler melalui program tanggungjawab sosial perusahaan tersebut yang bekerja sama dengan Yayasan Benih.
Pihak mitra mendidik santri tentang budidaya maggot, seperti teknik budidaya, serta memberikan wawasan tentang potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari budidaya tersebut.
Potensi ekonomi budidaya maggot ini, terbilang cukup tinggi, karena dibutuhkan untuk pakan ternak seperti unggas dan lele. Maggot juga bisa menjadi pakan ternak berkualitas tinggi yang dapat mempercepat pertumbuhan hewan ternak. Dengan demikian, budidaya maggot ini juga dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Selain itu, budidaya maggot terbilang cukup mudah karena pakannya berasal dari limbah rumah tangga atau sampah organik yang mudah didapat.
"Karena itu, budidaya maggot ini juga mendukung program pengolahan dan pemberdayaan sampah organik di pesantren, serta diharapkan turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)," kata Regional Group Head XL Axiata East Region Dodik Ariyanto saat menghadiri peluncuran program itu.
Ia menjelaskan, program pengembangan budidaya maggot berbasis digital di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan, Pamekasan tersebut merupakan yang pertama kali di Jawa Timur.
Di pesantren ini, perusahan provider telekomunikasi tersebut juga memberikan fasilitas perangkat router dan akses internet gratis selama periode satu tahun melalui program Gerakan Donasi Kuota untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar santri.
Tidak hanya itu saja, karyawan perushaaan juga memberikan dukungan terhadap program pesantren digital tersebut berupa penyaluran zakat karyawan untuk mendukung biaya operasional pendidikan santri dan santriwati yang membutuhkan.
"Kami juga telah mengembangkan program kemitraan melalui tanggungjawab sosial perusahaan kami ini, di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Pesantren Hidayatulloh, Depok, Jawa Barat, Ponpes Pesantren Al Idrisiyah, Tasikmalaya, Jawa Barat, Ponpes KH Mas Mansur Madrasah Boarding School (MBS), Brebes, Jawa Tengah. Tapi untuk di Jawa Timur, kerja sama dengan Pondok Pesantren Miftahul Ulum ini merupakan yang pertama dan akan menjadi pilot project bagi pesantren yang lain," katanya.
Melalui kerja sama segi tiga antara pondok pesantren, Yayasan Benih dan XL Axiata tersebut diharapkan bisa membuahkan hasil maksimal disamping para santri pada akhirnya bisa memanfaatkan teknologi digital secara positif untuk kepentingan pengembangan ekonomi santri dan pondok pesantren.
Di pondok pesantren ini, XL Axiata mengajarkan para santri memanfaatkan solusi berbasis "internet of things (IoT)".
"Karena untuk bisa menghasilkan maggot yang bisa menjadi pakan ternak berkualitas tinggi, dibutuhkan suhu dan kelembapan yang optimal, dengan rentang 20-25 derajat celcius. Selain itu, dibutuhkan juga kelembaban yang ideal dalam beternak maggot, yaitu 50-70%. Penggunaan solusi IoT akan membantu mempermudah mengukur suhu dan kelembaban terbaik secara real time," kata Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, menambahkan.
Selain untuk meningkatkan produktivitas, manfaat dari pemanfaatan solusi IoT terutama adalah dapat mengurangi biaya operasional, sebagai sumber data untuk keperluan Big Data dan Artificial Intelligent. Selain itu teknologi ini juga bisa untuk mempermudah perencanaan, proyeksi, hingga perawatan.
Jenis pelatihan lain yang juga diberikan kepada para santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum ini antara lain membuat konten digital, desain website, pemanfaatan IoT, dan keamanan siber, serta pemanfaatan 5G.
Secara terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan Masrukin mengapresiasi pola kemitraan antara perusahaan provider telepon seluler dengan pesantren itu.
"Kami yakin dengan adanya dukungan dari swasta, upaya pemkab untuk memulihkan ekonomi yang sempat terganggu akibat COVID-19 bisa cepat teratasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023