Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur memberikan bantuan daging ayam dan juga telur ayam dalam melakukan percepatan penanganan penurunan stunting yang ada di kabupaten setempat.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo, Kamis mengatakan penyaluran tersebut dilakukan di Desa Klurak, Kecamatan Candi, Sidoarjo.
 
"Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan keseriusannya dalam melakukan percepatan penanganan stunting," katanya.
 
Ia mengatakan, upaya yang dilakukan yaitu memberikan bantuan peningkatan gizi kepada sebanyak 20.299 kepala keluarga kategori keluarga rawan stunting (KRS).
 
"Setiap KK memperoleh bantuan berupa satu ekor ayam potong dan 10 butir telur," tuturnya.
 
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor yang karib disapa Gus Muhdlor mengatakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo hadir dalam mengatasi masalah stunting di Sidoarjo.
 
"Saya harapkan bantuan akan tersalurkan tepat sasaran kepada yang berhak menerima," ucapnya.
 
Ia meminta kepada masyarakat jika melihat warga lain yang kurang mampu agar segera melaporkan kepada pihak desa untuk diberikan solusi.

"Siapa saja yang kurang mampu, kesulitan dalam kebutuhan pangan segera laporkan ke kepala desa agar bisa dicari solusinya,” katanya.
 
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Eni Rustianingsih mengatakan bantuan ini difokuskan pada keluarga rawan stunting (KRS) di Kabupaten Sidoarjo.

"Penyaluran bantuan bahan pangan ini dibagi dalam dua tahap yang pertama berlangsung di bulan Juni, Juli dan Agustus 2023 dengan jumlah total 5.918 KK. Kemudian tahap kedua berlangsung pada bulan September, Oktober dan November 2023 dengan total KRS 14.381 KK di Kabupaten Sidoarjo," ucapnya.
 
Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo mencatat angka stunting mengalami penurunan di tahun 2023 berdasarkan bulan timbang. Di bulan Februari 2023 angka stunting di Sidoarjo mencapai 5,8 persen dan pada Agustus 2023 angka stunting mengalami penurunan menjadi 3,4 persen.
 
"Ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah daerah untuk pencegahan stunting, selain pemberian tablet tambah darah, gencarkan sosialisasi ASI ekslusif, dan bebas ODF yang dilakukan dinkes, kami (Pemkab Sidoarjo) juga fokus 29 desa yang menjadi lokus (lokasi khusus) penanganan stunting," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati.
 
Fenny juga menambahkan, langkah konkrit kerjasama dengan pemangku kepentingan ini diharapkan dapat berdampak pada penurunan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo.
 
"Kalau kami lihat grafiknya stunting ini terus menunjukkan penurunan, dari tahun ke tahun," ujarnya..
 
Ia mengatakan, sebanyak 29 desa di 10 kecamatan yang menjadi lokasi khusus penanganan stunting, antara lain desa Waru, Janti, Kedungrejo, Seruni, Semambung, Ketajen, Punggul, Prasung, Entalsewu, Pagerwojo, Dukuh Tengah, Kemiri, Klurak, Balongdowo, dan Durung Bedug.

 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023