Pembalap Charles Leclerc mengungkapkan kekecewaannya terhadap tim balap Ferrari menyusul performa buruk mobil yang menyebabkan kegagalan mesin dan mekanis, hingga membuatnya tersingkir dari Grand Prix Sao Paulo di Sirkuit Interlagos, Brazil, Senin (6/11) WIB.
"Kenapa aku sangat tidak beruntung, kenapa aku sangat tidak beruntung? Entahlah, entahlah, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa,"kata Leclerc, dikutip dari keterangan resmi Formula 1, Selasa.
Kejadian nahas itu menimpa Leclerc saat ia berusaha mengejar juara dunia Max Verstappen (Red Bull). Namun, ia kemudian menemukan masalah pada mesin dan sayap depan yang patah.
"Saya masuk ke Tikungan 6, semuanya baik-baik saja lalu saya kehilangan kemudi karena tidak ada power steering lagi, setir terasa sangat kaku, lalu saya jalan lurus," ungkap Leclerc.
Baca juga: Formula 1: Penyelenggara GP Sao Paulo akui ada kegagalan keamanan
"Kemudian mesin dimatikan karena alasan keselamatan yang membuat roda belakang terkunci sehingga membuat saya berputar. Lalu saya menyentuh tembok, saya menyalakan mobil lagi, saya melakukannya sejauh 20 meter lalu hal yang persis sama terjadi," ujarnya menambahkan.
Ia pun tak menampik bahwa tahun 2023 merupakan tahun yang sulit bagi Ferrari, dengan hanya berhasil mengoleksi beberapa pole dan satu kemenangan yang dibukukan oleh rekan satu tim Leclerc, Carlos Sainz, di GP Singapura beberapa waktu lalu.
Bagi pembalap asal Monako tersebut, kejadian di Sao Paulo merupakan pukulan lain yang sangat berat musim ini.
"Ini adalah musim yang harus dilupakan, ada beberapa balapan di mana saya merasa berada di dalamnya dan karena alasan tertentu, itu bukanlah hasil yang saya inginkan. Jadi tentu saja, rasa frustrasinya sangat besar hari ini," kata Leclerc.
"Saat ini seperti ini, saya harus melupakannya dan fokus pada dua balapan terakhir yang masih penting. Saya tidak sabar menunggu (kemajuan Ferrari) untuk terjadi tahun depan," imbuhnya.
Sementara itu, putaran Formula 1 selanjutnya akan bergulir di Sirkuit Las Vegas, Amerika Serikat, pada 16-18 November 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kenapa aku sangat tidak beruntung, kenapa aku sangat tidak beruntung? Entahlah, entahlah, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa,"kata Leclerc, dikutip dari keterangan resmi Formula 1, Selasa.
Kejadian nahas itu menimpa Leclerc saat ia berusaha mengejar juara dunia Max Verstappen (Red Bull). Namun, ia kemudian menemukan masalah pada mesin dan sayap depan yang patah.
"Saya masuk ke Tikungan 6, semuanya baik-baik saja lalu saya kehilangan kemudi karena tidak ada power steering lagi, setir terasa sangat kaku, lalu saya jalan lurus," ungkap Leclerc.
Baca juga: Formula 1: Penyelenggara GP Sao Paulo akui ada kegagalan keamanan
"Kemudian mesin dimatikan karena alasan keselamatan yang membuat roda belakang terkunci sehingga membuat saya berputar. Lalu saya menyentuh tembok, saya menyalakan mobil lagi, saya melakukannya sejauh 20 meter lalu hal yang persis sama terjadi," ujarnya menambahkan.
Ia pun tak menampik bahwa tahun 2023 merupakan tahun yang sulit bagi Ferrari, dengan hanya berhasil mengoleksi beberapa pole dan satu kemenangan yang dibukukan oleh rekan satu tim Leclerc, Carlos Sainz, di GP Singapura beberapa waktu lalu.
Bagi pembalap asal Monako tersebut, kejadian di Sao Paulo merupakan pukulan lain yang sangat berat musim ini.
"Ini adalah musim yang harus dilupakan, ada beberapa balapan di mana saya merasa berada di dalamnya dan karena alasan tertentu, itu bukanlah hasil yang saya inginkan. Jadi tentu saja, rasa frustrasinya sangat besar hari ini," kata Leclerc.
"Saat ini seperti ini, saya harus melupakannya dan fokus pada dua balapan terakhir yang masih penting. Saya tidak sabar menunggu (kemajuan Ferrari) untuk terjadi tahun depan," imbuhnya.
Sementara itu, putaran Formula 1 selanjutnya akan bergulir di Sirkuit Las Vegas, Amerika Serikat, pada 16-18 November 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023