Madiun - Terduga teroris, Nanang Irawan alias Nanang Ndut alias Nang Ndut, yang ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Kabupaten Madiun, Jumat, ternyata sering mengunjungi warung internet di dekat lokasi persembunyiannya. Selama bersembunyi, Nanang Ndut menggunakan nama Gilang Rianjanu, asal Solo, Jawa Tengah. Ia bekerja sebagai tenaga administrasi di pabrik penyamakan kulit CV. Sri Asih yang berada di RT 24/RW 5, Desa Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, sejak empat bulan lalu. Pemilik Warnet Suxo2 di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Dolopo, Eni, mengatakan, warnetnya sering didatangi laki-laki berciri hitam, pendek, gemuk, dan kepalanya besar. Laki-laki tersebut mengaku bernama Gilang. "Hampir setiap malam Gilang datang ke warnet saya. Namun biliknya selalu berpindah-pindah. Saya juga tidak tahu, saat bermain internet situs apa saja yang dibukanya, karena saya tidak curiga," ujar Eni, kepada sejumlah wartawan yang datang ke warnetnya. Menurut dia, waktu kunjungan Gilang ke warnetnya adalah selepas shalat Isya. Ia bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam lamanya untuk bermain internet, bahkan hingga malam hari. Warnet Suxo2 milik Eni hanya berjarak sekitar 100 meter dari pabrik dan rumah mess tempat Gilang bekerja dan tinggal. Kebiasaan Gilang ini juga dibenarkan oleh warga sekitar pabrik dan mess Gilang, Kandar. Setelah shalat isya, ia selalu melihat Gilang pergi ke warnet. "Saat ditanya kenapa ke warnet tiap malam, Gilang menjawab ingin melihat perkembangan politik negara ini. Saya tidak merasa curiga dengan jawaban itu, karena Gilang tergolong paham jika bicara soal politik," ujar Kandar. Gilang alias Nanang Ndut bersembunyi dengan bekerja di pabrik penyamakan kulit. Ia bekerja melalui rekomendasi orang terdekat pemilik pabrik, Salmin. Salmin tersebut mempunyai teman bernama Faisol dan Faisol merupakan teman akrab dari Gilang alias Nanang. Sebelum mendapat pekerjaan, Gilang mengeluh tidak punya pekerjaan. Kepada Faisol, Gilang mengaku sedang butuh uang untuk bertahan hidup. Merasa iba, akhirnya Gilang mendapat pekerjaan. Berdasarkan informasi di lapangan, sehari-hari pekerjaannya mencatat pembelian dan penggunaan bahan kimia yang digunakan dalam penyamaan kulit. Nanang diduga merupakan anggota jaringan Bom Cirebon yang saat ini sedang diburu polisi. Sebelumnya, petugas gabungan Polres Cirebon Kota, telah menggrebek sebuah rumah di Perumahan Griya Intan Blok Safir Kelurahan/Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, yang diduga sering disinggahi oloh Nanang Ndut. Namun, saat dilakukan penggrebekan tersebut, DPO terduga teroris tersebut sudah tidak ada di rumah yang diketahui milik janda bernama Prima. Nanang Ndut malah tertangkap di Madiun. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011