Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Gatut Sunu Utomo, Sabtu mengimbau warganya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap tren peningkatan kasus kebakaran di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

"Kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kesiagaan, karena tren kasus kebakaran tahun ini sangat tinggi. Bahkan yang tertinggi dalam kurun empat tahun terakhir," katanya.

Gatut merinci, selama periode Januari hingga jelang akhir Oktober 2023 ini, kejadian kebakaran yang dicatat Dinas Damkar Tulungagung mencapai 61 kasus.

Angka ini berpotensi terus bertambah seiring kemarau panjang yang diperkirakan berlangsung hingga November.

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, angka kejadian ini tergolong tinggi. Sebab pada 2022, kasus kebakaran yang dilaporkan maupun yang tertangani damkar tercatat sebanyak 55 kejadian, 2021 sebanyak 59 kejadian, dan pada 2022 terjadi 49 kejadian kebakaran.

Untuk meminimalisir kejadian kebakaran, dirinya mengimbau pada masyarakat untuk tidak menyalakan api di dekat benda yang mudah terbakar, mematikan jaringan listrik saat meninggalkan rumah, dan jika perlu mencopot saluran gas yang terhubung pada kompor.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat sekitar hutan tidak sembarangan membakar ilalang ataupun sampah kering di sekitar kawasan hutan dengan cara membakar.

Poin terakhir ini dirasa penting mengingat kasus karhutla (kebakaran hutan dan ladan) di Tulungagung semakin kerap terjadi selama kemarau.

"Kalaupun harus membakar sampah atau benda lainnya harus diawasi agar tidak merembet dan sebabkan kebakaran," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023