Jember - Nelayan di pesisir pantai selatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, diimbau tidak melaut dulu karena gelombang diprediksi masih tinggi dan dapat membahayakan keselamatan para nelayan.
"Kami sudah memberikan imbauan kepada nelayan, agar tidak nekat melaut pascaterjadi kecelakaan laut di jalur pintu masuk menuju laut lepas di Plawangan Puger," kata Kepala Satuan Kepolisian Air (Satpolair) Puger, AKP Nur Mahfud, Rabu.
Sedikitnya lima perahu yang terdiri dari empat perahu jukung dan satu kapal payangan terbalik diterjang gelombang tinggi di Plawangan Puger sejak Senin (17/10) hingga Selasa (18/10), bahkan satu nelayan yang bernama Ulum (35) warga Kecamatan Puger dinyatakan hilang.
Menurut dia, gelombang laut selama beberapa hari terakhir cukup tinggi hingga mencapai lima meter, sehingga banyak perahu yang terbalik diterjang ombak tinggi saat memasuki Plawangan Puger.
"Nelayan harus tetap waspada terhadap ganasnya ombak laut selatan yang dapat menghantam perahu jukung atau payangan. Lebih baik nelayan menunggu hingga ombak agak tenang," tegas mantan Kapolsek Wuluhan itu.
Kendati demikian, lanjut dia, masih ada nelayan yang nekat melaut karena tuntutan ekonomi dan kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi, tanpa mempertimbangkan faktor keselamatan mereka.
"Beberapa nelayan mematuhi imbauan itu, namun ada juga nelayan yang nekat melaut karena urusan perut tidak bisa ditunda. Kalau nelayan sudah nekat, kami tidak bisa berbuat banyak," katanya, menambahkan.
Nur Mahfud mengemukakan sebagian besar kecelakaan laut terjadi di kawasan Plawangan Puger karena ombaknya cukup tinggi, bahkan banyak perahu terbalik dihantam gelombang laut di sekitar pemecah ombak setempat yang rusak.
Sementara salah seorang nelayan Puger, Hambali, mengatakan nelayan tidak berani melaut pascakecelakaan laut yang menyebabkan lima perahu terbalik dan satu nelayan dinyatakann hilang di Plawangan Puger.
"Selama ombak masih tinggi, nelayan tidak akan melaut. Mudah-mudahan ombak kembali normal, sehingga nelayan bisa mencari ikan di perairan laut selatan dengan tenang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011