BPBD Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mencatat sedikitnya 32 kali kebakaran hutan dan lahan dialami daerah itu selama musim kering atau kemarau tahun ini, dengan luasan lahan terdampak mencapai 25 hektare lebih.
"Ini merujuk data pusdalops kebakaran terjadi sebanyak 32 kali dengan luasan lahan yang terbakar sekitar 25 hektare. Rata-rata di lahan hutan," kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono di Trenggalek, Kamis.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerugian materiil diduga cukup besar mengingat kawasan hutan yang terbakar cukup luas dimana ada banyak tegakan mati, tanaman peladang ikut hangus dan aktivitas masyarakat desa sekitar hutan terganggu.
Karhutla juga beberapa kali memicu kepanikan warga sekitar yang mengkhawatirkan kobaran api merembet ke arah pemukiman.
Baca juga: Polres Trenggalek instruksikan jajaran tanggap darurat bencana karhutla
"Berkat kerja sama petugas gabungan TNI-POLRI, Perhutani dibantu masyarakat api tidak sampai merembet ke permukiman," katanya.
Dari luasan lahan itu, secara administratif tercatat sebanyak 21 desa di 10 kecamatan terdampak kebakaran.
Dari total kejadian itu, tak ada laporan kebakaran sampai merambah ke permukiman warga.
Triadi menyebut beberapa kebakaran itu tak luput dari tindakan sembrono masyarakat, seperti misalnya buang puntung rokok sembarangan hingga bakar sampah dan merembet ke area hutan.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
"Selain sosialisasi berkala, kita lakukan patroli secara periodik dan rapat evaluasi untuk mencegah terjadinya karhutla," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Ini merujuk data pusdalops kebakaran terjadi sebanyak 32 kali dengan luasan lahan yang terbakar sekitar 25 hektare. Rata-rata di lahan hutan," kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono di Trenggalek, Kamis.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerugian materiil diduga cukup besar mengingat kawasan hutan yang terbakar cukup luas dimana ada banyak tegakan mati, tanaman peladang ikut hangus dan aktivitas masyarakat desa sekitar hutan terganggu.
Karhutla juga beberapa kali memicu kepanikan warga sekitar yang mengkhawatirkan kobaran api merembet ke arah pemukiman.
Baca juga: Polres Trenggalek instruksikan jajaran tanggap darurat bencana karhutla
"Berkat kerja sama petugas gabungan TNI-POLRI, Perhutani dibantu masyarakat api tidak sampai merembet ke permukiman," katanya.
Dari luasan lahan itu, secara administratif tercatat sebanyak 21 desa di 10 kecamatan terdampak kebakaran.
Dari total kejadian itu, tak ada laporan kebakaran sampai merambah ke permukiman warga.
Triadi menyebut beberapa kebakaran itu tak luput dari tindakan sembrono masyarakat, seperti misalnya buang puntung rokok sembarangan hingga bakar sampah dan merembet ke area hutan.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
"Selain sosialisasi berkala, kita lakukan patroli secara periodik dan rapat evaluasi untuk mencegah terjadinya karhutla," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023