Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggencarkan vaksinasi human papilloma virus (HPV) bagi siswi kelas V dan VI sekolah dasar (SD) untuk mencegah kanker serviks sejak dini.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di Banyuwangi, Jumat, menjelaskan vaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari infeksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Vaksinasi HPV bagi siswi berusia 11-12 tahun itu hingga saat ini sudah terealisasi sebanyak 17.430 siswi atau 83 persen dari total target 21.000 siswi yang bakal divaksin.
"Pelaksanaan vaksinasi terus kami pantau, dan targetnya harus selesai bulan ini," kata Ipuk Fiestiandani.
Bupati Ipuk turut memantau pelaksanaan vaksinasi HPV pada siswi sekolah dasar, salah satunya saat meninjau vaksinasi HPV di SDN 3 Bagorejo di sela program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono.
"Ini adalah upaya pencegahan dini kasus kanker serviks pada perempuan usia produktif. Dengan disuntik vaksin HPV pada usia 11-12 tahun, harapannya saat mereka masuk usia produktif imunitasnya sudah kuat terhadap virus papilloma," ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan program ini telah dimulai di Banyuwangi sejak tahun lalu. Program ini menyasar sebanyak 21.000 siswi, dengan rincian 10.000 siswi kelas V dan 11.000 siswi kelas VI.
"Para siswi kelas V akan mendapatkan dosis pertama, sementara siswi kelas VI menerima suntikan dosis kedua. Untuk dosis pertamanya sudah diberikan tahun lalu saat mereka masih kelas V," ujar dia.
Ia menjelaskan vaksinasi ini dilaksanakan berbasis sekolah dan dalam pelaksanaannya tenaga kesehatan dari puskesmas wilayah terjun ke sekolah-sekolah, pondok pesantren, maupun pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) untuk melakukan vaksinasi kepada sasaran.
"Setiap sasaran akan mendapatkan dua dosis vaksin HPV dengan interval satu tahun. Sebagai pengingat siswi yang telah disuntik dosis pertama akan mendapatkan kartu untuk pengantar pada saat vaksinasi dosis kedua," tutur Amir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di Banyuwangi, Jumat, menjelaskan vaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari infeksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Vaksinasi HPV bagi siswi berusia 11-12 tahun itu hingga saat ini sudah terealisasi sebanyak 17.430 siswi atau 83 persen dari total target 21.000 siswi yang bakal divaksin.
"Pelaksanaan vaksinasi terus kami pantau, dan targetnya harus selesai bulan ini," kata Ipuk Fiestiandani.
Bupati Ipuk turut memantau pelaksanaan vaksinasi HPV pada siswi sekolah dasar, salah satunya saat meninjau vaksinasi HPV di SDN 3 Bagorejo di sela program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono.
"Ini adalah upaya pencegahan dini kasus kanker serviks pada perempuan usia produktif. Dengan disuntik vaksin HPV pada usia 11-12 tahun, harapannya saat mereka masuk usia produktif imunitasnya sudah kuat terhadap virus papilloma," ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan program ini telah dimulai di Banyuwangi sejak tahun lalu. Program ini menyasar sebanyak 21.000 siswi, dengan rincian 10.000 siswi kelas V dan 11.000 siswi kelas VI.
"Para siswi kelas V akan mendapatkan dosis pertama, sementara siswi kelas VI menerima suntikan dosis kedua. Untuk dosis pertamanya sudah diberikan tahun lalu saat mereka masih kelas V," ujar dia.
Ia menjelaskan vaksinasi ini dilaksanakan berbasis sekolah dan dalam pelaksanaannya tenaga kesehatan dari puskesmas wilayah terjun ke sekolah-sekolah, pondok pesantren, maupun pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) untuk melakukan vaksinasi kepada sasaran.
"Setiap sasaran akan mendapatkan dua dosis vaksin HPV dengan interval satu tahun. Sebagai pengingat siswi yang telah disuntik dosis pertama akan mendapatkan kartu untuk pengantar pada saat vaksinasi dosis kedua," tutur Amir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023