Ketua Umum  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim Adik Dwi Putranto menyatakan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci keberhasilan untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut Adik, pada 2045, Indonesia memasuki tahun emas, di mana pemerintah telah menargetkan menjadi negara terbesar kelima dunia dan 13 tahun yang akan datang juga mendapatkan bonus demografi, dengan jumlah usia produktif paling besar.

"Ini harus dimanfaatkan. Dan salah satu syaratnya adalah SDM yang dimiliki harus berkompeten di bidang masing-masing," ucapnya saat menjadi pemateri dalam kegiatan seminar Enterpreneur dengan tajuk "Unleash Your Creativity Innovating in Entrepreneurship", yang digelar di Grha Kadin Jatim, Surabaya, Jumat.

Oleh karena itu, dirinya mengajak mahasiswa untuk memulai merencanakan masa depan dengan menetapkan tujuan mulai dari sekarang.

"Kalau punya tujuan dan rencana, pasti kita akan membekali diri kita dengan apa-apa yang bisa menjadikan kita sampai pada tujuan. Oleh karenanya, apapun itu harus ada rencana. Sehingga adik-adik ini harus menyiapkan diri agar menjadi tenaga kerja yang unggul dan berdaya saing," ujar Adik.

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Muhammad Asrorun Niam mengatakan bahwa tujuan diadakan seminar dan pelatihan enterpreneur tersebut karena kampusnya ke depan harus mandiri secara ekonomi, hukum, lembaga dan lain sebagainya.

"Oleh sebab itu dukungan mahasiswa untuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNPH) adalah bagaimana sikap kita sebagai mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreneurship. BEM Unesa menggagas kegiatan ini karena ingin mengakomodir mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreneurship agar mampu mengaplikasikan dan berfikir secara Entrepreneurship," ujar Niam, panggilan akrabnya.

Selain itu, dengan adanya seminar tersebut agar mahasiswa memiliki wawasan yang luas tentang bagaimana berusaha dan membuat planning bisnis.

"Karena kalau berbicara tentang pengusaha, maka intinya adalah bagaimana pengusaha melakukan planning. Jadi ketika teman-teman diwadahi dan diberikan kesempatan untuk melakukan terobosan, maka kita pastikan akan kita akomodir," ucapnya.

Niam menjelaskan, saat ini tren menjadi pengusaha muda telah menjalar di kalangan mahasiswa Unesa, bahkan sudah ada yang memiliki bisnis atau memulai bisnis jumlahnya cukup besar.

"Teman-teman yang memiliki usaha itu sudah banyak, hampir 35 persen dari total mahasiswa Unesa. Oleh karena itu kami berupaya mewadahi mereka dengan melaksanakan kegiatan ini," katanya.

Perlu diketahui, dalam kegiatan tersebut sekitar 130 mahasiswa hadir dalam seminar dan pelatihan itu, sebagian besar adalah mahasiswa Unesa, kemudian ada sebagian dari Universitas Islam Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya, Universitas Trunojoyo Madura dan Politeknik Surabaya.

Pelatihan yang dilakukan selama tiga hari tersebut membahas tentang materi sosial entrepreneurship atau fundamental entrepreneurship pada hari pertama.

Kemudian, pada hari kedua membahas tentang bagaimana berfikir secara entrepreneurship dan hari ketiga tentang business plan.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023