Madiun - Pemerintah Kabupaten Madiun menyatakan siap untuk ikut andil dalam menyuseskan program surplus beras nasional sebesar 10 juta ton pada tahun 2012. Bupati Madiun Muhtarom, Kamis mengatakan, andil tersebut diwujudkan dengan adanya hasil panen petani di wilayahnya yang mengalami over produksi sekitar 164.000 ton setara beras pada musim panen jelang akhir tahun 2011. "Kabupaten Madiun terhitung surplus beras selama tahun ini. Bahkan saya yakin pada musim berikutnya akan lebih meningkat lagi karena pertanian khususnya tanaman padi akan dikelola lebih baik lagi," ujar Bupati Madiun Muhtarom saat menghadiri panen raya Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K), di Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng. Bupati mengimbau, untuk menghasilkan padi yang berkualitas, petani hendaknya mengikuti perkembangan di bidang pertanian. Bupati juga meminta kelompok tani yang ada selalu memberi bimbingan kepada para petani di Kabupaten Madiun tentang cara pengolahan tanaman dan tanah agar hasil produksi meningkat. "Diharapkan petani menanam jenis tanaman padi yang sama varietasnya untuk menghindari serangan hama tanaman," terang Bupati Muhtarom. Direktur SDM dan Umum Petrokimia Gresik, Koeshartono, mengatakan, Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) adalah salah satu upaya pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan di Indonesia. "PT Petrokimia Gresik mempunyai tugas dari pemerintah pusat untuk mengawal kegiatan budidaya padi melalui GP3K pada lahan pertanian seluas 43.450 hektare," ungkap Koeshartono. Menurut dia, kunci utama dalam kegiatan budidaya GP3K adalah pemupukan berimbang. Koeshartono menjelaskan, pemupukan berimbang adalah perpaduan antara pupuk organik dengan anorganik. Adapun dosis yang digunakan adalah 500 kg Petroganik, 300 kg Phonska, dan 200 kg Urea untuk setiap hektarenya. Secara garis besar, GP3K ini dibuat untuk mendukung pencapaian surplus pangan nasional serta budidaya tanaman kepada petani. Tujuan dari program tersebut adalah meningkatkan produktivitas padi, jagung, dan kedelai pada tingkat yang optimal. Sementara, data dari Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun, mencatat, stok beras pada tahun 2010 lalu, tercatat mencapai 429.031,98 ton atau setara dengan 431.723,09 ton gabah kering giling (GKG). Dari jumlah tersebut, Kabupaten Madiun masih surplus beras sebanyak 168.797,76 ton. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011