Universitas Jember (Unej) Jawa Timur berada di peringkat 15 dari seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) se-Indonesia versi Times Higher Education World University Rangkings (THE WUR).
"Keberhasilan menduduki peringkat ke-15 PTN/PTS se-Indonesia menjadi pengakuan bahwa proses pendidikan di kampus Unej sudah berlangsung dengan baik," kata Rektor Unej Iwan Taruna kepada 750 wisudawan periode III yang diwisuda di gedung Auditorium kampus setempat di Jember, Sabtu.
Menurut Iwan Taruna, lulusan Unej harus percaya diri bersaing di dunia kerja karena sudah mendapatkan hardskill dan softskill yang sesuai dengan dunia kerja, bahkan modal untuk masuk dunia kerja terbaru adalah posisi kampus sudah berada di peringkat ke-15 se-Indonesia.
"Hasil pemeringkatan itu juga menjadi modal rekognisi (prestasi) bagi lulusan berkiprah di dunia kerja. Terima kasih kepada keluarga besar dan segenap pemangku kepentingan yang sudah bergotong royong dan bekerja keras mewujudkan Unej yang lebih baik," katanya.
Ia mengatakan walaupun telah lepas dari pandemi COVID-19, kondisi umum dunia masih dibayangi ketidakpastian dan ekonomi memang sudah menggeliat namun belum mencapai kondisi maksimalnya.
Karena itu lulusan Universitas Jember diminta harus mengembangkan daya adaptif, fleksibel dan kreatif, sehingga hendaknya menjadi pembelajar seumur hidup.
Pada masa kini ketidakpastian yang menjadi bagian dari Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity (VUCA) adalah sebuah keniscayaan. Ditunjang kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi maka perubahan bakal makin sering terjadi.
"Oleh karena itu saya berpesan agar seluruh wisudawan Unej bersikap adaptif, fleksibel dan kreatif. Selain bersandar pada hardskill yang sudah didapat di kampus, maka ketrampilan berupa softskill perlu terus dikembangkan," katanya.
Sebagai wisudawan berprestasi dengan pencapaian IPK tertinggi di jenjang S3 adalah Dr Rina Sugiarti Dwi Gita lulusan dari Program Studi S3 Pendidikan IPA FKIP dengan IPK 3,92. Kemudian di jenjang magister ada Nila Diansari dengan IPK 3,96 dari Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Sementara Alief Rizky Ariyono dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dengan IPK 3,96 menjadi yang terbaik di jenjang sarjana. Terakhir wisudawan dari Sidoarjo, Fradina Fitriananda Widya Putri dari Program Studi Diploma Administrasi Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ditetapkan sebagai yang terbaik di jenjang diploma dengan IPK 3,91.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Keberhasilan menduduki peringkat ke-15 PTN/PTS se-Indonesia menjadi pengakuan bahwa proses pendidikan di kampus Unej sudah berlangsung dengan baik," kata Rektor Unej Iwan Taruna kepada 750 wisudawan periode III yang diwisuda di gedung Auditorium kampus setempat di Jember, Sabtu.
Menurut Iwan Taruna, lulusan Unej harus percaya diri bersaing di dunia kerja karena sudah mendapatkan hardskill dan softskill yang sesuai dengan dunia kerja, bahkan modal untuk masuk dunia kerja terbaru adalah posisi kampus sudah berada di peringkat ke-15 se-Indonesia.
"Hasil pemeringkatan itu juga menjadi modal rekognisi (prestasi) bagi lulusan berkiprah di dunia kerja. Terima kasih kepada keluarga besar dan segenap pemangku kepentingan yang sudah bergotong royong dan bekerja keras mewujudkan Unej yang lebih baik," katanya.
Ia mengatakan walaupun telah lepas dari pandemi COVID-19, kondisi umum dunia masih dibayangi ketidakpastian dan ekonomi memang sudah menggeliat namun belum mencapai kondisi maksimalnya.
Karena itu lulusan Universitas Jember diminta harus mengembangkan daya adaptif, fleksibel dan kreatif, sehingga hendaknya menjadi pembelajar seumur hidup.
Pada masa kini ketidakpastian yang menjadi bagian dari Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity (VUCA) adalah sebuah keniscayaan. Ditunjang kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi maka perubahan bakal makin sering terjadi.
"Oleh karena itu saya berpesan agar seluruh wisudawan Unej bersikap adaptif, fleksibel dan kreatif. Selain bersandar pada hardskill yang sudah didapat di kampus, maka ketrampilan berupa softskill perlu terus dikembangkan," katanya.
Sebagai wisudawan berprestasi dengan pencapaian IPK tertinggi di jenjang S3 adalah Dr Rina Sugiarti Dwi Gita lulusan dari Program Studi S3 Pendidikan IPA FKIP dengan IPK 3,92. Kemudian di jenjang magister ada Nila Diansari dengan IPK 3,96 dari Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Sementara Alief Rizky Ariyono dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dengan IPK 3,96 menjadi yang terbaik di jenjang sarjana. Terakhir wisudawan dari Sidoarjo, Fradina Fitriananda Widya Putri dari Program Studi Diploma Administrasi Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ditetapkan sebagai yang terbaik di jenjang diploma dengan IPK 3,91.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023