Komisi D Bidang Kesehatan DPRD Kota Surabaya menyatakan keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang kini lagi proses pembangunan diharapkan bisa mengurai antrean panjang pasien di dua RSUD milik pemerintah kota (pemkot) lainnya.

"Selama ini terjadi antrean panjang pasien di RSUD Soewandhie di wilayah Surabaya Utara dan RSUD Bhakti Darma Husada (BDH) di wilayah Surabaya Barat. Kami berharap RSUD Surabaya Timur bisa mengurai antrean panjang pasien itu," kata Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, penantian panjang warga di Surabaya Timur yang ingin di wilayahnya ada RSUD akhirnya akan segera terwujud setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan grounbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan RSUD di Jalan Rungkut Lor Blok RL V Surabaya pada Kamis (5/10).

Khusnul mengaku sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras mewujudkan pembangunan RSUD ini. Baginya, groundbreaking ini merupakan momen penting dalam proses pembangunan, dimana menjadi penanda bahwa konstruksi fisik rumah sakit telah dimulai. 

"Alhamdulillah, kami merasa sangat bersyukur karena apa yang kami suarakan agar pembangunan RS bisa segera dibangun akhirnya akan terwujud," ujar Khusnul.

Ia menceritakan, rencana pembangunan RS Surabaya Timur ini melalui proses yang cukup panjang. Diawali sekitar lima tahun lalu, masyarakat Surabaya Timur ingin di wilayahnya berdiri rumah sakit milik pemerintah. 

Gayung bersambut, kata dia, keinginan warga tersebut langsung mendapat respons baik dr Pemkot Surabaya. 

"Memang di Surabaya Timur membutuhkan layanan dasar kesehatan sekelas rumah sakit. Keinginan warga itu akhirnya diproses, dan sekarang dieksekusi Pak Eri Cahyadi," katanya.

Khusnul mengatakan.didirikannya RSUD ini merupakan ikhtiar kita dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Surabaya di bidang kesehatan. 

"Semoga rencana pembangunannya bisa selesai tepat waktu, dan segera bisa dimanfaatkan masyarakat," ucapnya.

Khusnul mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun RSUD ini kurang lebih mencapai Rp503 miliar. Pembangunan ditarget selesai selama dua tahun.

Dengan dibangunnya RSUD ini, Khusnul tetap mengingatkan upaya preventif-promotif dalam menjaga kesehatan masyarakat. 

"Preventif-promotifnya harus tetap diperkuat melalui peran aktif masyarakat, Kader Surabaya Hebat, Puskesmas dan seluruh elemen masyarakat," ujarnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, pembangunan RSUD Surabaya Timur sebagai komitmen pemkot dalam pemerataan pelayanan kesehatan di Kota Pahlawan. Rumah sakit tersebut sekaligus untuk melengkapi keberadaan dua rumah sakit sebelumnya, yakni RSUD Soewandhie dan RSUD BDH.

Maka dari itu, Wali Kota Eri berharap, dengan berdirinya RSUD Surabaya Timur tersebut, pemkot bisa memberikan pelayanan kesehatan lebih maksimal kepada masyarakat. Rencananya, RSUD Surabaya Timur dibangun dengan pelayanan unggulan untuk Ibu dan Anak.

"Nanti di Rumah Sakit Surabaya Timur kami lebih utamakan untuk ibu dan anak, tapi tetap untuk semua penyakit juga bisa dilayani. Dan rumah sakit ini ditargetkan tahun depan selesai, sehingga bisa dinikmati dan digunakan untuk melayani warga Surabaya," ujarnya.

Sebagai informasi, RSUD Surabaya Timur dibangun dibangun di lahan seluas area sekitar 5,3 hektare. Sementara untuk lahan pembangunan tahap awal, yakni 1,7 hektare.

Pembangunan RSUD dengan nilai kontrak mencapai Rp494 miliar tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan 360 hari kalender. RSUD ini ditargetkan rampung pada akhir September 2024.

RSUD Surabaya Timur memiliki luas bangunan sekitar 37 ribu meter persegi yang terdiri dari dua tower dan podium. Masing-masing tower bangunan itu terdiri dari 8 lantai dan berkapasitas total seluruhnya 257 bed.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023