Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengapresiasi langkah sigap pihak sekolah di Sidoarjo atas terbentuknya satgas perundungan yang beranggotakan guru dan siswa.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, di Sidoarjo, Rabu mengatakan Kurikulum Merdeka secara nasional dan beberapa program prioritas lain arahnya adalah setiap siswa di Indonesia dapat menerapkan literasi dan numerasi yang baik.
"Sederhananya begini, setiap anak di Indonesia mempunyai literasi dan numerasi serta karakteristik yang baik melalui penerapan Kurikulum Merdeka. Goals-nya seperti itu, tentu dengan keterlibatan pemerintah serta banyak pihak," kata Anindito dalam kunjungan di Sidoarjo bersama Badan Inovasi dan Bapenas serta Kementerian Agama (Kemenag) guna memastikan implementasi Kurikulum Merdeka.
Ia mendorong dinas terkait dan pemerintah daerah (pemda) untuk memprioritaskan penerapan yang menjadi syarat dasar, seperti sekolah yang nyaman dan aman untuk anak bebas dari perundungan.
"Syarat dasar ini penting. Kalau ada bullying (perundungan) intoleransi dan yang lainnya, pemerintah ataupun pihak sekolah harus segera gerak. Tadi juga dijelaskan, bahwa di Sidoarjo ada satgas perundungan di salah satu sekolah yang beranggotakan guru dan siswa, nah seperti ini yang sangat kami apresiasi," ucapnya.
Menurutnya, peran murid atau siswa sebagai satgas perundungan di sekolah dapat menjadi hal efektif sebagai pencegahan dan antisipasi perundungan.
Ia juga menegaskan Kemendikbudristek memiliki program serupa yang dinamakan Roots untuk pencegahan perundungan.
"Program Roots dijalankan dengan tujuan untuk mencegah adanya perundungan serta penanganan kekerasan antar-teman sebaya. Di mana program ini diaplikasikan dengan melibatkan teman sebaya untuk melakukan tindak pencegahan perundungan di sekolah," tuturnya.
Pj Sekda Kabupaten Sidoarjo Andjar Surjadijanto mengapresiasi langkah Kemendikbudristek dalam monitoring Kurikulum Merdeka di Sidoarjo.
Menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana Kurikulum Merdeka ini dijalankan atau diterapkan di tiap sekolah dengan kultur daerah yang berbeda-beda.
"Dari hasil monitoring tadi yang disampaikan pihak-pihak terkait hasilnya positif. Bahkan untuk antisipasi perundungan, Dinas Pendidikan dan sekolah di Sidoarjo telah berkolaborasi membentuk satgas perundungan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023