Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mempersiapkan langkah antisipatif menghadapi dampak El Nino yang memicu kemarau panjang meskipun telah memastikan stok pangan khususnya beras aman hingga akhir tahun ini.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku sudah menginstruksikan Dinas Pertanian dan Pangan setempat memastikan ketersediaan stok pangan daerah dan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya jika terjadi kelangkaan.

"Stok beras daerah masih aman bahkan surplus hingga akhir tahun. Namun pengecekan di lapangan tetap harus dilakukan agar ketersediaan di setiap wilayah kecamatan tetap terjamin," ujarnya di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.

Ipuk menyebutkan, produksi gabah Banyuwangi untuk September, Oktober dan November 2023 diperkirakan mencapai 192.797 ton atau setara 122.807 ton beras.

Sementara jumlah konsumsi beras penduduk di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu, katanya, sekitar 14 ribu ton per bulan bulan, dengan demikian masih ada surplus beras lebih dari 50 persen.

Selain beras, Bupati Ipuk juga meminta agar stok pangan lainnya ikut dipantau ketersediaannya, seperti daging sapi, daging ayam, telur, bawang dan cabai yang menjadi kebutuhan harian masyarakat.

"Stok pangan non-beras juga penting karena bagian dari kebutuhan harian masyarakat. Jadi saya minta untuk dipastikan ketersediaannya," ucap Ipuk.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi terapkan RTTG antisipasi dampak fenomena El Nino

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Ilham Juanda menjelaskan untuk ketersediaan pangan non-beras saat ini jumlahnya dalam kondisi yang cukup. Diperkirakan produksi pada bulan Oktober 2023 melampaui jumlah kebutuhan konsumsi bulanan masyarakat.

"Misalnya untuk daging sapi produksinya 187 ton dengan kebutuhan konsumsi sebanyak 178 ton. Daging ayam ras produksi 646 ton, kebutuhan konsumsi 635 ton, telur ayam ras produksi 842 ton kebutuhan konsumsi 816 ton.

Sementara bawang merah produksi 693 ton dari kebutuhan konsumsi 396 ton, cabai merah besar produksi 2801 ton dari kebutuhan konsumsi 334 ton dan cabai rawit kecil 3428 ton dan kebutuhan konsumsi 281 ton.

"Secara keseluruhan untuk produksi dan kebutuhan pangan tiap bulannya rata-rata hampir sama, kecuali pada hari-hari besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Tapi untuk stok pangan sampai akhir tahun 2023 ini relatif aman," kata Ilham.

Ilham menambahkan mengenai stok beras meskipun saat ini aman hingga akhir tahun, namun pihaknya juga melakukan antisipasi pasca fenomena El Nino. Mengingat ketersediaan stok beras ke depan akan bergantung pada masa tanam saat ini.

Dia juga menghimbau para petani untuk menanam varietas padi yang toleran terhadap kekurangan air, seperti Inpari 42, Situbagendit dan Cakrabuwana.

"Untuk sejumlah wilayah hilir seperti di Kecamatan Bangorejo, Purwogarjo, Tegaldlimo, Siliragung dan Pesanggaran kami juga mengimbau petani agar menanam palawija tanaman semusim selain padi untuk menghemat air," ujar Ilham.


 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023