Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang mendistribusikan beras cadangan pangan (BCP) kepada 1.160 keluarga yang mengalami gagal panen di wilayah setempat.

Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Jawa Timur, Jumat, menjelaskan, ke-1.160 keluarga yang menjadi sasaran bantuan beras cadangan pangan itu berasal dari delapan desa dan satu kelurahan.

"Mereka ini merupakan warga yang mengalami gagal panen akibat banjir yang terjadi pada awal 2023," kata bupati.

Setiap kepala keluarga mendapat bantuan sebanyak 10 kilogram beras dan pendistribusian dilakukan oleh masing-masing aparat desa dan kelurahan dibantu oleh aparat polisi dan TNI.

"Total beras yang kami mendistribusikan adalah 11,6 ton," kata bupati.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sampang ini lebih lanjut menjelaskan, Kabupaten Sampang termasuk salah satu kabupaten di Pulau Madura yang masuk daerah rawan banjir saat musim hujan tiba. Penyebabnya karena luapan air Sungai Kalikamuning.

"Karena itu, inisiatif penyediaan cadangan pangan daerah merupakan langkah yang harus dilakukan Pemkab Sampang dengan tujuan mencegah terjadinya kerawanan pangan," katanya.

Selain banjir, jenis bencana alam yang juga sering terjadi di Kabupaten Sampang adalah bencana kekeringan, tanah longsor, angin puting beliung dan kebakaran.

Bupati Slamet Junaidi menjelaskan, Pemkab Sampang memang telah menyediakan bantuan tanggap darurat kepada semua warga yang menjadi korban bencana alam. Akan tetapi, jenisnya berbeda.

Untuk bencana alam yang disebabkan banjir, maka jenis bantuan pangan yang diberikan dengan mendistribusikan beras cadangan pemerintah (BCP), sedangkan untuk warga jenis bencana lainnya berasal dari anggaran tanggap darurat yang tersedia di Dinas Sosial Pemkab Sampang.

"Kalaupun bantuannya berupa beras, akan tetapi tidak kita ambil dari BCP, karena BCP memang khusus untuk yang gagal panen. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban hidup warga terdampak," ucap Bupati Slamet Junaidi.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023