Polres Bangkalan, Jawa Timur kini mulai menggerakkan anggotanya untuk terjun langsung ke masyarakat menyampaikan sosialisasi tentang pentingnya mencegah peredaran kabar bohong menjelang Pemilu 2024.
"Per hari ini polsek-polsek jajaran di lingkungan Polres Bangkalan kami gerakkan untuk terjun langsung ke masyarakat menyampaikan edukasi tentang pentingnya memilih kabar berita yang benar, dan akurat, karena menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 banyak kabar bohong yang beredar di media sosial, " kata Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya di Bangkalan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, institusi kepolisian perlu terjun secara langsung kepada masyarakat menyampaikan edukasi tentang pentingnya memilih dan memilah berita yang benar dan bertanggungjawab, karena informasi yang dibaca oleh masyarakat memiliki dampak pada terwujudnya situasi keamanan.
Berita yang bernada provokatif, menghujat dan menghasut kelompok tertentu, akan menjadi pemicu terjadinya konflik horisontal di kalangan masyarakat, sehingga petugas perlu memberikan pencerahan tentang pentingnya masyarakat memilih sumber berita yang akurat dan bertanggungjawab.
"Karena itu, anggota kami instruksikan untuk memberikan pencerahan dengan cara terjun langsung dari pintu ke pintu kepada masyarakat," katanya.
Kapolres menuturkan, salah satu media yang banyak digunakan personel polisi dalam menyampaikan edukasi langsung kepada masyarakat adalah warung kopi dan tempat berkumpul warga, seperti poskamling dan lain sebagainya.
"Yang kami tekankan adalah agar warga tidak mudah percaya apabila ada berita di media sosial yang cenderung bombastik, akan tetapi tidak disertai dengan data dan bukti yang akurat dan ini banyak beredar di media sosial, seperti facebook, instagram, youtube dan tiktok," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) merilis, sebanyak 11.642 konten berita bohong bereda di sejumlah media sosial pada triwulan pertama 2023.
Dari total 11.642 konten hoaks yang diidentifikasi itu, diverifikasi dan divalidasi kategori kesehatan paling banyak ditemukan mencapai 2.287 kabar bohong. Selanjutnya, 2.111 konten kategori pemerintahan, 1.938 konten kategori penipuan, dan 1.373 konten kategori politik.
"Atas dasar itu, maka kami di jajaran Polres Bangkalan merasa perlu untuk melakukan antisipasi, karena yang kami khawatirkan adalah dampak ikutan dari peredaran kabar bohong tersebut, apalagi menjelang Pemilu 2024 dimana situasi akibat perbedaan dukungan politik cenderung memanas," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Per hari ini polsek-polsek jajaran di lingkungan Polres Bangkalan kami gerakkan untuk terjun langsung ke masyarakat menyampaikan edukasi tentang pentingnya memilih kabar berita yang benar, dan akurat, karena menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 banyak kabar bohong yang beredar di media sosial, " kata Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya di Bangkalan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, institusi kepolisian perlu terjun secara langsung kepada masyarakat menyampaikan edukasi tentang pentingnya memilih dan memilah berita yang benar dan bertanggungjawab, karena informasi yang dibaca oleh masyarakat memiliki dampak pada terwujudnya situasi keamanan.
Berita yang bernada provokatif, menghujat dan menghasut kelompok tertentu, akan menjadi pemicu terjadinya konflik horisontal di kalangan masyarakat, sehingga petugas perlu memberikan pencerahan tentang pentingnya masyarakat memilih sumber berita yang akurat dan bertanggungjawab.
"Karena itu, anggota kami instruksikan untuk memberikan pencerahan dengan cara terjun langsung dari pintu ke pintu kepada masyarakat," katanya.
Kapolres menuturkan, salah satu media yang banyak digunakan personel polisi dalam menyampaikan edukasi langsung kepada masyarakat adalah warung kopi dan tempat berkumpul warga, seperti poskamling dan lain sebagainya.
"Yang kami tekankan adalah agar warga tidak mudah percaya apabila ada berita di media sosial yang cenderung bombastik, akan tetapi tidak disertai dengan data dan bukti yang akurat dan ini banyak beredar di media sosial, seperti facebook, instagram, youtube dan tiktok," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) merilis, sebanyak 11.642 konten berita bohong bereda di sejumlah media sosial pada triwulan pertama 2023.
Dari total 11.642 konten hoaks yang diidentifikasi itu, diverifikasi dan divalidasi kategori kesehatan paling banyak ditemukan mencapai 2.287 kabar bohong. Selanjutnya, 2.111 konten kategori pemerintahan, 1.938 konten kategori penipuan, dan 1.373 konten kategori politik.
"Atas dasar itu, maka kami di jajaran Polres Bangkalan merasa perlu untuk melakukan antisipasi, karena yang kami khawatirkan adalah dampak ikutan dari peredaran kabar bohong tersebut, apalagi menjelang Pemilu 2024 dimana situasi akibat perbedaan dukungan politik cenderung memanas," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023