Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap meningkatnya potensi kebakaran selama musim kemarau ini dengan tidak membakar sampah sembarangan, tidak terawasi, dan menjauhkannya dari area pemukiman.
"Kami ingatkan kepada masyarakat agar ekstra waspada dan hati-hati," kata Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ponorogo Bambang Supeno di Ponorogo, Selasa.
Dia mengatakan hal itu seiring dengan rentetan kebakaran melanda wilayah itu dalam kurun tiga pekan terakhir, di mana hampir setiap hari rata-rata terjadi satu peristiwa kebakaran.
"Sudah ada 20 kebakaran 20 hari terakhir yang dilaporkan kepada kita, rata rata ada satu kebakaran. Tapi pernah ada tiga kebakaran dalam satu hari," katanya.
Ia mengatakan dari 20 peristiwa kebakaran tersebut, mayoritas melanda rumah dan rumpun bambu. Selain itu, kebakaran lahan tiga kejadian, kebakaran kandang dua kejadian, sedangkan kebakaran hutan, pom bensin, dan lahan tebu, masing-masing satu kejadian.
Baca juga: Bupati Ponorogo meyakni kebakaran hutan karena faktor kesengajaan
"Kerugian yang paling besar Rp500 juta, itu kebakaran yang terjadi di Desa Dadapan Balong, karena yang terbakar gudang penyimpanan serta dapur rumah," kata Bambang.
Ia juga mengatakan cukup banyak peristiwa kebakaran disebabkan kelalaian warga, seperti terkait dengan arus pendek listrik, membakar sampah lalu ditinggal pergi sehingga api merembet ke bangunan rumah.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi kebakaran.
Apabila warga membakar sampah atau diang untuk binatang, kata dia, harus memastikan api benar-benar padam setelah kegiatan itu.
Ketika warga ada keperluan mendadak untuk pergi, kata dia, alangkah aman jika api atau bekas pembakaran disiram dengan air terlebih dahulu.
"Kita ingatkan masyarakat untuk waspada dan hati-hati," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami ingatkan kepada masyarakat agar ekstra waspada dan hati-hati," kata Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ponorogo Bambang Supeno di Ponorogo, Selasa.
Dia mengatakan hal itu seiring dengan rentetan kebakaran melanda wilayah itu dalam kurun tiga pekan terakhir, di mana hampir setiap hari rata-rata terjadi satu peristiwa kebakaran.
"Sudah ada 20 kebakaran 20 hari terakhir yang dilaporkan kepada kita, rata rata ada satu kebakaran. Tapi pernah ada tiga kebakaran dalam satu hari," katanya.
Ia mengatakan dari 20 peristiwa kebakaran tersebut, mayoritas melanda rumah dan rumpun bambu. Selain itu, kebakaran lahan tiga kejadian, kebakaran kandang dua kejadian, sedangkan kebakaran hutan, pom bensin, dan lahan tebu, masing-masing satu kejadian.
Baca juga: Bupati Ponorogo meyakni kebakaran hutan karena faktor kesengajaan
"Kerugian yang paling besar Rp500 juta, itu kebakaran yang terjadi di Desa Dadapan Balong, karena yang terbakar gudang penyimpanan serta dapur rumah," kata Bambang.
Ia juga mengatakan cukup banyak peristiwa kebakaran disebabkan kelalaian warga, seperti terkait dengan arus pendek listrik, membakar sampah lalu ditinggal pergi sehingga api merembet ke bangunan rumah.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi kebakaran.
Apabila warga membakar sampah atau diang untuk binatang, kata dia, harus memastikan api benar-benar padam setelah kegiatan itu.
Ketika warga ada keperluan mendadak untuk pergi, kata dia, alangkah aman jika api atau bekas pembakaran disiram dengan air terlebih dahulu.
"Kita ingatkan masyarakat untuk waspada dan hati-hati," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023