Pasuruan - Ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat Pasuruan menyambut dengan antusias aktifnya kembali Dade Angga sebagai Bupati Pasuruan, Jawa Timur, Jumat. Massa pendukung yang berasal dari wilayah barat itu menyambut Bupati Pasuruan, Dade Angga, yang baru menerima SK Mendagri dari Gubernur Jawa Timur di Surabaya langsung disambut di bundaran tol Gempol. Sementara itu, ratusan pendukung lainnya yang datang dari arah wilayah timur juga langsung memadati pendapa Kabupaten Pasuruan. Di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Dade Angga disambut kalungan bunga dari Ketua MUI Kabupaten Pasuruan, KH Nurul Huda, serta sambutan para ulama, habaib, pimpinan parpol, dan pimpinan SKPD di lingkungan Kabupaten Pasuruan. Dade Angga yang kembali memasuki rumah dinas yang telah ditinggalkan sekitar setahun pun langsung melakukan sujud syukur yang dibimbing oleh KH Abdullah Bafaqih. Di depan massa pendukungnya, Dade Angga mengaku perasaannya campur aduk, baik suka mamupun haru, sehingga tak henti-hentinya terus mengucap rasa syukur atas perjalanan hidup yang telah dilewatinya. Dade juga mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan untuk melanjutkan kembali tugas sebagai Bupati Pasuruan. Ia mengakui tugas melaksanakan kembali sebagai Bupati Pasuruan adalah amanat yang amat berat untuk dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. "Amanat melanjutkan kembali untuk melaksanakan tugas sebagai Bupati Pasuruan ini juga telah melalui proses hukum yang amat panjang dan melelahkan," katanya. Sejak 21 Mei 2010, ia telah memulai propses hukum. Saat itu hari Jumat sekitar pukul 00.15 WIB, ia harus mendatangi undangan Kejaksaan Agung yang berujung drinya harus masuk penjara. Setelah menjalani masa tahanan di Jakarta selama dua bulan, kemudian dipindahkan ke Rutan Medaeng Surabaya selama 4,5 bulan. "Alhamdulillah setelah melalui proses peradilan pada 2 Desember, PN Sidoarjo memutus bebas, dan proses peradilan hingga ke tinggkat kasasi juga ditolak. Ini artinya proses hukum kami telah mempunyai kekuatan hukum tetap," kata Dade Angga. Dade Angga mengakui proses hukum yang telah dijalaninya telah menguras tenaga yang sangat melelahkan. Namun Dade Angga juga mengakui selama berada di penjara juga mendapat dukungan moral dari sejumlah ulama untuk mengambil hikmah tentang arti kehidupan. Namun Dade Angga mengakui beban yang amat berat adalah untuk menjelaskannya kepada keluarga, istri, anak, serta ibunya yang telah lanjut usia. Meski dengan rasa berat, ibunya akhirnya juga diberitahu agar bisa memberikan doa dukungan. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011