Koordinator kelompok suporter Bonek "Green Nord" Husein Ghozali menyatakan chant rasis sudah dihilangkan sejak dulu dan hal itu memang harus hilang di semua tribun.

"Kami sejak dulu sudah menghilangkan chant-chant rasis. Chant rasis harus hilang dari tribun, karena sepak bola itu bukan mengajarkan kebencian atau rasis karena sepak bola itu sebuah hiburan yang membangun sportivitas," ujar Husein dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Sabtu.

Namun, kata dia, fungsi Bonek sebagai pendukung tim dan pemain ke-12 akan memberikan suara-suara lantang untuk membuat pemain lawan tertekan serta membakar semangat para penggawa Green Force tersebut.

"Bagaimana caranya agar lawan tertekan dengan suara-suara lantang di tribun, biar tim lawan konsentrasinya pecah dan para pemain Persebaya terbakar semangatnya," katanya.

Cak Cong, sapaan akrabnya, menjelaskan karena adanya aturan pembatasan penonton, kelompoknya tidak bisa membuat koreo megah saat Persebaya menghadapi Arema FC karena tidak akan maksimal.

"Kami tidak bisa menyiapkan koreo, tidak akan bisa maksimal karena kuota penonton dibatasi hanya 25 ribu. Saya sangat menyayangkan itu saja, tapi mau bagaimana lagi, sudah aturan agar Persebaya tetap bisa berlaga di Surabaya," ucapnya.

Dirinya berharap pada pertandingan Liga 1 Indonesia pekan ke-13 itu, Persebaya dapat meraih poin penuh saat berhadapan dengan klub yang berjuluk Singo Edan tersebut di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

"Harapan saya tetap, Persebaya mendapat tiga poin di kandang sendiri," tuturnya.

Menurut data PT Liga Indonesia Baru, Bajol Ijo (julukan Persebaya) mencatatkan lima kali kemenangan dan satu kali hasil imbang dari sembilan laga menghadapi Arema FC sejak 2018.

Saat ini, Persebaya menempati peringkat ke-9 klasemen sementara dengan mengoleksi 18 poin dari 12 laga, sementara Singo Edan di peringkat ke-16 dengan poin 10.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023