Gerai Pasar Serba Ada (Paserba) mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang ada di Indonesia dengan menyuguhkan produk dari 100 brand lokal untuk dijual di salah satu mal di Surabaya Barat.
Marketing Brightspot Hendrick Setio saat ditemui wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan target transaksinya dengan membuka gerai selama tiga bulan di Kota Pahlawan kurang lebih mencapai Rp500 juta hingga Rp600 juta.
"Kurang lebih sama seperti capaian Paserba yang pernah di buka di Bali, tapi kalau nilai transaksinya lebih besar akan lebih bagus, terlebih bukanya di mal yang mewah juga," ucapnya.
Menurut dia, hal tersebut didasarkan dari kondisi ekonomi di Surabaya dan Bali yang berbeda, salah satunya dari segi upah minimum regional (UMR).
"Surabaya dan Bali UMR nya juga beda jauh, jadi diharapkan minimal sama bahkan lebih," tuturnya.
Sementara itu, Founder Brightspot Anton Wirjono mengatakan untuk saat ini hanya bisa membantu memasarkan para pelaku UMKM yang berada di Jawa dan Bali.
"Yang menjadi masalah para pelaku UMKM dari luar Jawa itu masalah pengiriman barang, karena masih terlalu mahal, takut juga barangnya tidak laku," ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya mendorong pihak terkait dapat duduk bersama dan mendapat solusi yang baik buat para pelaku UMKM di luar Jawa.
Sementara, SVP Transaction Banking Business Development BCA Dody Santosa merasa beruntung dapat ikut serta dalam memajukan para pelaku UMKM di Indonesia, karena hal tersebut sesuai dengan programya yakni "Bangga Lokal".
"Dalam program Bangga Lokal, ada pelatihan dan pembinaan dengan tujuan agar para pelaku usaha dapat menembus pasar ekspor, termasuk akses ke pembiayaan dan pembukuan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Marketing Brightspot Hendrick Setio saat ditemui wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan target transaksinya dengan membuka gerai selama tiga bulan di Kota Pahlawan kurang lebih mencapai Rp500 juta hingga Rp600 juta.
"Kurang lebih sama seperti capaian Paserba yang pernah di buka di Bali, tapi kalau nilai transaksinya lebih besar akan lebih bagus, terlebih bukanya di mal yang mewah juga," ucapnya.
Menurut dia, hal tersebut didasarkan dari kondisi ekonomi di Surabaya dan Bali yang berbeda, salah satunya dari segi upah minimum regional (UMR).
"Surabaya dan Bali UMR nya juga beda jauh, jadi diharapkan minimal sama bahkan lebih," tuturnya.
Sementara itu, Founder Brightspot Anton Wirjono mengatakan untuk saat ini hanya bisa membantu memasarkan para pelaku UMKM yang berada di Jawa dan Bali.
"Yang menjadi masalah para pelaku UMKM dari luar Jawa itu masalah pengiriman barang, karena masih terlalu mahal, takut juga barangnya tidak laku," ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya mendorong pihak terkait dapat duduk bersama dan mendapat solusi yang baik buat para pelaku UMKM di luar Jawa.
Sementara, SVP Transaction Banking Business Development BCA Dody Santosa merasa beruntung dapat ikut serta dalam memajukan para pelaku UMKM di Indonesia, karena hal tersebut sesuai dengan programya yakni "Bangga Lokal".
"Dalam program Bangga Lokal, ada pelatihan dan pembinaan dengan tujuan agar para pelaku usaha dapat menembus pasar ekspor, termasuk akses ke pembiayaan dan pembukuan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023