Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca mayoritas kota-kota besar di Indonesia masih didominasi berawan hingga cerah berawan dengan suhu udara berkisar 17 hingga 35 derajat Celsius dan kelembapan 35 sampai 100 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Secara umum kondisi angin di wilayah Indonesia masih didominasi angin dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar antara 5 hingga 25 kilometer per jam," kata Prakirawan BMKG Rif'at Darajat dalam sebuah penyataan cuaca yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Di Pulau Sumatera, prakiraan cuaca berawan berpotensi terjadi di Pekanbaru, Padang, Bengkulu, Palembang, dan Bandarlampung.
Kemudian, Jambi berkabut dan Pangkal Pinang cerah berawan.
Sedangkan, prakiraan cuaca hujan ringan hingga sedang berpotensi turun di Tanjung Pinang, Medan, dan Aceh.
Berdasarkan prakiraan BMKG, Pulau Jawa hari ini mayoritas kondisi cuaca diprakirakan cerah berawan yang ada di Serang, Jakarta, Semarang, Surabaya. Hanya Bandung yang berawan, dan Yogyakarta berkabut.
Selanjutnya, wilayah Denpasar diprakirakan hujan ringan, Mataram berawan, dan Kupang cerah.
Pulau Kalimantan cuaca cenderung bervariasi, yaitu berawan di Pontianak dan Palangka Raya, asap di Banjarmasin, hujan ringan di Samarinda, dan hujan petir di Tanjung Selor.
Adapun Sulawesi diprakirakan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Mamuju, Gorontalo, Manado, dan Palu. Cuaca berawan hingga cerah berawan berpotensi terjadi di Makassar dan Kendari.
Beralih ke wilayah Indonesia bagian timur, BMKG memprakirakan hujan ringan hingga sedang terjadi di Ternate, Ambon, Jayapura. Kondisi langit berawan hanya berpotensi terjadi di Manokwari.
Rif'at mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang di wilayah Kepulauan Bangga Belitung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Sulawesi Selatan.
Ketinggian laut antara 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Bengkulu hingga Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Jawa. Kemudian, perairan utara dari wilayah Halmahera Utara, serta Laut Arafuru.
Selanjutnya untuk tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah, yaitu wilayah yang berada pada kategori sangat mudah terbakar adalah wilayah dengan warna merah di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan pembakaran sampah atau menggunakan api yang dapat memicu kebakaran lahan dan hutan," kata Rif'at pula.
Selanjutnya, wilayah Denpasar diprakirakan hujan ringan, Mataram berawan, dan Kupang cerah.
Pulau Kalimantan cuaca cenderung bervariasi, yaitu berawan di Pontianak dan Palangka Raya, asap di Banjarmasin, hujan ringan di Samarinda, dan hujan petir di Tanjung Selor.
Adapun Sulawesi diprakirakan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Mamuju, Gorontalo, Manado, dan Palu. Cuaca berawan hingga cerah berawan berpotensi terjadi di Makassar dan Kendari.
Beralih ke wilayah Indonesia bagian timur, BMKG memprakirakan hujan ringan hingga sedang terjadi di Ternate, Ambon, Jayapura. Kondisi langit berawan hanya berpotensi terjadi di Manokwari.
Rif'at mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang di wilayah Kepulauan Bangga Belitung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Sulawesi Selatan.
Ketinggian laut antara 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Bengkulu hingga Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Jawa. Kemudian, perairan utara dari wilayah Halmahera Utara, serta Laut Arafuru.
Selanjutnya untuk tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah, yaitu wilayah yang berada pada kategori sangat mudah terbakar adalah wilayah dengan warna merah di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan pembakaran sampah atau menggunakan api yang dapat memicu kebakaran lahan dan hutan," kata Rif'at pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023