Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggencarkan gerakan beli beras kualitas premium lokal bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan di lingkungan setempat.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Selasa, mengatakan gerakan tersebut merupakan salah satu terobosan dalam mengendalikan inflasi di daerah ini.

"Gerakan beli beras premium yang bekerja sama dengan Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur tersebut merupakan upaya Pemkab Mojokerto dalam menekan tingginya permintaan beras kualitas medium di pasar. Sehingga, ke depannya pasokan beras medium di pasar diharapkan bisa kembali normal dan harga beras jenis medium bisa terkendali," katanya di Mojokerto.

Pemkab Mojokerto telah mengupayakan berbagai hal dalam mengendalikan inflasi. Hal ini, perlu dilakukan Pemkab Mojokerto karena sangat berpengaruh dengan hajat hidup masyarakat di kabupaten setempat.

"Kalau inflasi ini terus meningkat, maka yang terjadi adalah satu hal yang tidak baik untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto, khususnya masyarakat ekonomi bawah. Karena sebagian besar pendapatan mereka digunakan untuk konsumsi. Jika kemudian inflasi yang didominasi oleh volatile food maka mereka akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujarnya.

Terkait masalah inflasi, Lanjut Ikfina, dapat disebabkan dari berbagai hal, mulai dari adanya geopolitik global yang terutama terjadi perang antara Rusia dan Ukrania, hingga ancaman dampak dari El-Nino (musim kering).

Maka, kata dia, salah satu upaya dalam mengurangi demand beras medium dengan cara membeli beras kualitas premium jenis IR 64.

"Untuk memudahkan pemantauan memecahkan permasalahan ini kami juga melibatkan aplikasi Tumbas yang sudah kita miliki untuk melaksanakan ini," tuturnya.

Pada aplikasi Tumbas, para ASN maupun masyarakat bisa membeli beras jenis IR 64 dengan kualitas premium dengan harga mulai dari Rp61.000 kemasan 5 kilgoram. Aplikasi Tumbas milik Disperindag Kabupaten Mojokerto juga memudahkan para penggunanya dengan adanya fitur COD (Cash on delivery) atau bayar ditempat dengan tarif ongkos kirim mulai dari Rp10.000 dalam pembelian jumlah kecil maupun jumlah besar.

Kepala Perum Bulog Kanwil Jawa Timur Ermin Tora Mengatakan, dalam upaya mengantisipasi kenaikan harga yang cukup tinggi, Perum Bulog juga melakukan kegiatan stabilisasi harga dengan menyalurkan bantuan pangan di seluruh Indonesia.

Pada Kabupaten Mojokerto, lanjut Ermin, dari 20 pasar yang ada di Kabupaten Mojokerto, Perum Bulog Kanwil Jawa Timur telah memasok bantuan pangan di enam pasar dengan 36 pengecer.

"Mulai kemarin, kami meluncurkan penyaluran bantuan pangan yang serentak dilaksanakan oleh Bapak Presiden dan untuk di Jawa Timur terdapat sekitar 3,4 juta KPM. Kami salurkan sekitar 34.000 ton beras yang akan disalurkan untuk bulan September, Oktober, hingga November," tuturnya.

Ermin juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Mojokerto dalam pelaksanaan kegiatan ini, sebagai upaya mengendalikan inflasi di Kabupaten Mojokerto sehingga tidak hanya masyarakat yang berperan aktif dalam menstabilkan harga, tetapi seluruh ASN juga turut berpartisipasi dalam mengendalikan inflasi di Bumi Majapahit.

"Ini adalah upaya strategis yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengintegrasikan dengan program-program dalam rangka pengendalian harga khususnya harga beras medium yang ada di Kabupaten Mojokerto," ucapnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023