Malang - Lembaga konservasi hutan dan satwa, ProFauna, menggelar kampanye pelestarian hutan dan satwa langka, Macan Tutul atau "Panthera Pardus" di Desa Wonokerto, Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, Senin. Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid mengatakan, kampanye ini merupakan kepedulian ProFauna bersama warga Desa Wonokerto karena semakin sedikitnya habitat Macan Tutul di desa setempat. Rosek menjelaskan, populasi Macan Tutul yang dulu bisa dilihat di Desa Wonokerto, saat ini semakin mengecil dan hanya bisa dijumpai di kawasan Gunung Arjuna serta Taman Nasional Meru Betiri. "Di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, populasi juga semakin sedikit, karena semakin rusaknya hutan di kawasan itu akibat pembalakan liar," ujarnya. Rosek khawatir, apabila kerusakan hutan itu tidak dihentikan, maka akan mengancam populasi satwa liar, termasuk Macan Tutul, sebab saat ini juga sulit ditemukan pepohonan liar yang berumur 100 tahun, karena telah ditebangi. "Warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani ini bermukim di kawasan yang berbatasan dengan hutan di kawasan Taman Nasional," katanya. Melalui kampanye dari ProFauna tersebut diharapkan bisa mendukung pelestarian hutan di kawasan Taman Nasional, yang berbatasan dengan Wonokerto. Rosek tidak menyebutkan berapa populasi terakhir Macan Tutul yang ada di kawasan itu, sebab pihaknya mengaku sudah tidak pernah lagi melihat binatang itu berkeliaran. Sementara itu, dalam aksi kampanyenya, ProFauna memutar film pelestarian hutan dan diskusi dengan masyarakat setempat. Rosek meminta, agar pihak terkait, khususnya Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) meningkatkan pengawasan dan mencegah pembalakan, karena ProFauna menilai aksi pembalakan terus berlangsung. Data terakhir yang dimilik BB-TNBTS, pembalakan liar terjadi di Sumber Wedi, Dusun Bopong, Desa Sumber Putih, Kecamatan Wajak. Sementara dari lokasi kejadian ditemukan barang bukti 3 sepeda motor, dan sejumlah jenis kayu dadap, jarakan, bulu serta anggrung. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011