Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Situbondo di Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Kesehatan menyelenggarakan pemeriksaan tuberkulosis pada warga binaan pemasyarakatan dalam upaya mendeteksi dini dan mencegah penularan penyakit di lingkungan rutan.
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo Rudi Kristiawan di Situbondo, Kamis, mengemukakan bahwa skrining penemuan kasus aktif tuberkulosis (TBC) yang dilaksanakan dua hari sejak Rabu (6/9) ditujukan untuk mengoptimalkan penemuan kasus tuberkulosis pada kelompok berisiko tinggi, kelompok yang rentan tertular penyakit di lingkungan rutan.
Rudi mengatakan bahwa pelayanan skrining bagi warga binaan pemasyarakatan juga mencakup pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi human immunodeficiency virus (HIV).
"Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menyasar 387 warga binaan. Pada hari pertama, skrining telah diikuti oleh 205 warga binaan," katanya.
Baca juga: Karutan Situbondo ingatkan pegawainya tak terlibat narkoba
Ia menyampaikan bahwa sebelumnya rutan juga melaksanakan skrining tuberkulosis dan HIV pada warga binaan dengan dukungan dari Dinas Kesehatan.
"Harapan kami tidak ada penemuan penyakit HIV dan TBC di Rutan Situbondo setelah dilakukan skrining oleh petugas kesehatan," kata Rudi.
Ia menambahkan, penyelenggaraan pelayanan skrining bagi warga binaan merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC dengan Intervensi Rontgen Dada.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo Rudi Kristiawan di Situbondo, Kamis, mengemukakan bahwa skrining penemuan kasus aktif tuberkulosis (TBC) yang dilaksanakan dua hari sejak Rabu (6/9) ditujukan untuk mengoptimalkan penemuan kasus tuberkulosis pada kelompok berisiko tinggi, kelompok yang rentan tertular penyakit di lingkungan rutan.
Rudi mengatakan bahwa pelayanan skrining bagi warga binaan pemasyarakatan juga mencakup pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi human immunodeficiency virus (HIV).
"Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menyasar 387 warga binaan. Pada hari pertama, skrining telah diikuti oleh 205 warga binaan," katanya.
Baca juga: Karutan Situbondo ingatkan pegawainya tak terlibat narkoba
Ia menyampaikan bahwa sebelumnya rutan juga melaksanakan skrining tuberkulosis dan HIV pada warga binaan dengan dukungan dari Dinas Kesehatan.
"Harapan kami tidak ada penemuan penyakit HIV dan TBC di Rutan Situbondo setelah dilakukan skrining oleh petugas kesehatan," kata Rudi.
Ia menambahkan, penyelenggaraan pelayanan skrining bagi warga binaan merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC dengan Intervensi Rontgen Dada.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023