Surabaya - Seekor buaya muara (Crocodylus porosus)yang selama ini menjadi salah satu koleksi satwa di Kebun Binatang Surabaya mendadak mati dengan kondisi mengenaskan, Minggu. Humas Kebun Binatang Surabaya (KBS) Anthan Warsito mengatakan kejadian itu bermula ketika kandang salah satu buaya dibersihkan. Karena kandangnya sedang dibersihkan, maka buaya itu dititipkan di kandang yang lain. "Selama ini di KBS satu buaya menempati satu kandang secara terpisah. Kecenderungan buaya yang suka bertarung dengan buaya yang lain membuat pengelola KBS memisahkan mereka dalam kandang masing-masing," katanya. Dengan alasan kandang dibersihkan, buaya tersebut akhirnya dikumpulkan dengan buaya lainnya. Pembersihan kandang buaya sendiri dilakukan selama dua pekan ini. Namun, lanjut dia, pengelola KBS sempat terkejut pada saat buaya yang menetap di kandang itu mati. "Tapi buaya yang dititipkan malah yang hidup," katanya. Pengelola KBS sementara ini berkesimpulan buaya yang mati karena berkelahi dengan buaya yang dititipkan. Sehingga buaya pemilik kandang mati setelah bertengkar dengan buaya pendatang. Diketahui selama beberapa tahun terakhir di KBS terus terjadi penurunan jumlah satwa. Selain penurunan jumlah satwa, species di KBS juga turun. Jumlah satwa pada tahun 2006 mencapai 4.326 ekor dan pada tahun 2011 menjadi 3.974 ekor. Untuk spesies yang semula pada 2006 berjumlah 286, kini tinggal 247 species. Data yang dimiliki Pemkot Surabaya itu menunjukan jumlah satwa maupun spesies tidak bisa dilepaskan dari maraknya kematian satwa di KBS yang mencapai 251 ekor selama 5 tahun. Setahun yang lalu yaitu 7 September 2010, seekor buaya muara jantan berusia sekitar 60 tahun juga ditemukan mati di kebun binatang itu. Menurut petugas setempat, buaya yang tidak mempunyai pasangan itu mati karena tidak mau makan.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011