Kediri - Kasus penyakit "pneumonia" atau radang paru-paru di Kota Kediri, Jawa Timur, pada 2011 cukup tinggi mencapai 364 pasien di seluruh puskesmas, dan sebagian pasien diantaranya balita dan anak-anak. Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit serta Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan Kota Kediri, Rizal Amin, Jumat, mengemukakan, kasus penyakit radang paru-paru di kota ini banyak menimpa balita dan anak-anak. "Daya tahan mereka masih belum stabil. Awalnya mereka batuk tapi lama kelamaan disertai dengan sesak nafas, hingga sakit," katanya mengungkapkan. Ia menyebutkan, serangan penyakit ini setiap bulan juga terlihat tinggi. Pada Januari 2011 kasus ini ditemukan hingga 44 pasien, Februari sebanyak 46 pasien, Maret mencapai 80 pasien, dan April sebanyak 55 pasien. Jumlah itu relatif sama pada bulan-bulan berikutnya. Menurut dia, penyakit seperti ini sangat mudah menular, terlebih lagi pada anak-anak. Penularan bisa lewat udara di lokasi yang berdekatan dengan penderita. "Kalau ada temannya yang batuk, tentunya temannya yang sehat akan lebih mudah tertular. Harusnya, jika ada anak yang sakit batuk, terlebih lagi radang paru-paru, harus mendapat perawatan, termasuk menggunakan masker, agar penyakit itu tidak menular," ucapnya. Menyinggung penyebab utama, Rizal mengatakan karena ada virus yang membawa penyakit tersebut. Virus itu cepat menyebar lewat udara, hingga mengenai mereka yang tubuhnya sehat. Tetapi, ia enggan mengatakan jika radang itu juga karena dampak asap rokok. Ia hanya mengatakan, banyak faktor yang memicu penyakit itu, salah satunya karena lingkungan yang tidak sehat. Pihaknya mengaku prihatin dengan tingginya temuan kasus tersebut. Tetapi, ia menyebut, kasus yang masuk ke Dinas Kesehatan itu masih jauh dari target. Harusnya, dinas mampu menemukan hingga 1.200 pasien yang sakit radang paru-paru. "Kami memang ada targetan untuk temuan, tetapi sampai saat ini masih sejumlah itu yang masuk ke laporan. Kami akan berupaya lebih aktif untuk menemukan pasien yang sakit dengan gejala yang sama, agar mempercepat proses penyembuhan," ucap Rizal. Menyinggung dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Rizal mengatakan memang hampir serupa dengan radang paru-paru. Tetapi, untuk saat ini, pihaknya fokus temuan radang paru-paru, mengingat penyakit itu lebih berbahaya. Tentang masalah obat, Rizal mengatakan sampai saat ini masih mencukupi. Seluruh stok di sembilan puskesmas yang ada di Kota Kediri selalu terpantau, dan jika ada kekurangan selalu koordinasi untuk tambahan. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011