Oleh Slamet Hadi Purnomo
Udara musim kemarau begitu terik. Sinar matahari pun cukup menyengat. Pohon beringin dengan dedaunan nan-rindang pun seperti tak mampu menaungi dari terik yang menghunjam.
Rasa gerah itu akhirnya berangsur reda dan bahkan sirna. Gemericik air dari kolam yang luas, memberi nuansa kesejukan.
Taman wisata air Sumber Udel terhampar di depan mata di bawah naungan dua pohon beringin yang kokoh. Pohon beringin setinggi 25 meter itu diyakini telah berumur ratusan tahun.
Keberadaan dua pohon beringin besar di kompleks pemandian Sumber Udel, tidak sekadar menambah segar suasana, tapi juga asri.
Pohon beringin dengan lingkar batang tidak kurang dari satu meter, dihiasi semacam akar nafas yang menjuntai dari dahan dan ranting.
Sementara air kolam yang sangat jernih terus mengalir.Sumber mata air yang ada di salah satu sudut kompleks taman, seperti tak pernah lelah menyuplai kebutuhan air kolam tersebut.
Sumber Udel konon dulu memang hanya sebuah mata air biasa. Air yang terus mengalir dari mata air tersebut banyak dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
Adanya sumber mata air yang ada di daerah itu, menurut penuturan sesepuh masyarakat setempat, cukup beralasan, karena kawasan tersebut dulunya banyak tumbuh pepohonan, termasuk dua pohon beringin besar yang kini masih hidup.
Sedangkan pemberian nama Sumber Udel sendiri hingga kini tidak ada sumber yang bisa menjelaskan dengan pasti kecuali hanya menyebutkan bahwa sumber mata air yang ada itu mirip dengan pusar manusia (udel).
Penataan
Seiring dengan berputarnya waktu dan perubahan zaman, sumber matar air yang semula dikelola secara tradisional itu kemudian dikembangkan menjadi wahana wisata yang "menjual".
Mata air Sumber Udel kemudian didesain menjadi taman wisata air (water park). Kontur tanah yang tidak rata di kompleks mata air Sumber Udel justru menjadi desain taman yang indah dan asri. Berbagai macam pepohonan dan tanaman bunga ada di taman ini.
Taman wisata yang berada di areal sekitar satu hektare tersebut juga disiapkan kolam-kolam renang beserta wahana hiburan, seperti dikembangkan di sejumlah kota besar.
Di sisi kanan dekat pintu masuk, terdapat kolam renang sedalam satu meter berfasilitas alat seluncur berikut ember raksasa yang airnya akan tumpah secara periodik.
Di sisi kiri di bawah jembatan di tengah kompleks taman tersedia kolam renang agak dangkal yang biasa dimanfaatkan anak-anak belajar berenang atau sekadar bermain air.
Bahkan, di sisi dekat kolam renang untuk anak-anak tersedia panggung permanen untuk menggelar atraksi seni budaya dan musik. Atraksi ini biasa digelar pada musim kunjungan wisata, misalnya pada liburan Hari Raya Idul Fitri.
Setelah melewati jembatan, di sisi kanan, pengunjung dapat menikmati kolam renang bertaraf internasional (kolam olympic), karena kolam renang ini sengaja didesain untuk perlombaan renang berskala nasional dan internasional.
Sementara itu, di sisi kirinya, pengunjung dapat menikmati kolam renang dengan desain seperti sungai mengalir yang dibuat berputar.
Suasana di taman wisata air Sumber Udel tidak hening. Selain canda tawa pengunjung, lantunan musik dari pengeras suara terus menemani pengunjung menikmati taman ini.
Bagi pengunjung yang sekedar mengantar sanak saudara dapat menikmati kopi panas dan aneka gorengan yang tersaji di kantin yang berada di kompleks taman. Lokasi kantin yang agak tinggi, memudahkan pengunjung "manyapu" seluruh pemandangan di taman.
Untuk mengunjungi taman wisata air di Jalan Brantas Kota Blitar tersebut tidak sulit. Taman Sumber Udel berada di jalur utama Kota Blitar, yakni sekitar 100 meter dari Stadion Kota Blitar, atau sekitar 500 meter dari Makam Bung Karno.
Jika dijangkau dari Stasiun Blitar jaraknya juga tidak terlalu jauh, hanya sekitar 1.000 meter atau 500 meter dari alun-alun Blitar.
Akses jalan semuanya sudah beraspal. Tempat parkir sepeda motor maupun mobil cukup memadai. Sedangkan tiket masuknya pun sangat terjangkau Rp7.500 untuk orang dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak. Jadi pengunjung tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011