Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menggelar Festival Kesiapsiagaan Bencana dan Tsunami (Gempi), dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan sekaligus pengetahuan mitigasi warga di kawasan daerah rawan bencana.

"Festival Gempi digelar dengan harapan semakin banyak warga memahami serta mengetahui jalur evakuasi ketika terjadi tsunami," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Minggu.

Kegiatan yang dimulai sejak Sabtu (26/8) itu pun mendapat sambutan antusias warga dan pentahelix setempat.

Banyak relawan yang ikut serta dalam gelaran Gempi di kawasan Pantai Prigi yang berlangsung dua hari pada Sabtu dan Minggu tersebut, mulai dari apel kesiagaan, kegiatan susur jalur evakuasi, simulasi dapur umum, penanaman pohon, dan bersih pantai.

"Festival ini sebagai upaya kita untuk melatih diri agar selalu siap siaga terhadap potensi bencana tersebut," ujarnya.

Tak hanya melibatkan masyarakat sekitar, festival itu juga melibatkan seluruh pihak terkait kebencanaan untuk bersama-sama terlibat.

"Langkah itu dilakukan karena Bumi Menak Sopal menjadi daerah yang berpotensi dilanda gempa bumi dan tsunami," katanya.

Menurut dia, langkah itu dilakukan untuk menjaga alam yang menjadi poin penting dalam upaya mitigasi bencana. Dengan penanaman pohon cemara udang itu nantinya akan berfungsi sebagai green belt, benteng alami. Termasuk bukit-bukit yang ada di pesisir dekat dengan bibir pantai, yang harus dijaga bersama.

"Kalau bukit-bukit ini kemudian semuanya dikeruk dan segala macam, kita sudah tidak punya tempat yang aman lagi. Dengan kondisi bukit yang ada sekarang saja jika terjadi tsunami itu zona merah masih sampai Desa Sawahan karena jalur aliran sungai, apalagi kalau bukitnya dikepras terus sungainya datar, kita mau lari ke mana," katanya.

Bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini juga mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga kelestarian alam sebagai benteng utama jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

Selain memperbanyak sabuk hijau dengan aksi penghijauan, Mas Ipin juga berpesan kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan yang dapat merusak ekosistem laut.

"Oleh karena itu, mari kita jaga alam kita, mari kita jaga bumi kita, kita siapkan diri kita jika terjadi hal terburuk. Bukan untuk mengecilkan semangat tetapi ini sebagai bentuk kesiapsiagaan," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023