Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Agung Tri Widodo menyatakan kegiatan bulan timbang serentak Agustus 2023, sebanyak 35.859 balita yang menjadi sasaran penimbangan.

"Target kita harus 100 persen, yang belum datang ke posyandu untuk melakukan timbang, nanti kita tindaklanjuti dengan mendatangi ke rumah untuk ditimbang dan diperiksa kesehatannya," ujar Agung Tri Widodo di Madiun, Rabu.

Menurut dia, bulan timbang serentak di Kabupaten Madiun digelar pada tanggal 22-24 Agustus 2023. Dalam kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan melalui kadernya meminta orang tua membawa balitanya ke posyandu untuk ditimbang dan dipantau kondisi tumbuh kembangnya.



Melalui kegiatan timbang di posyandu, anak akan mendapat pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, sehingga akan terpantau jika terjadi permasalahan dalam tumbuh kembang anak.

"Yang gizinya kurang ada pemberian makanan tambahan atau PMT selama 14 hari hingga 90 hari. Hasil ini kita tindaklanjuti," katanya.

Terkait PMT, menurutnya, sudah disiapkan dengan pemberian makanan khusus, yaitu PMT mulai usia 6-11 bulan, usia 12-13 bulan, dan usia 24-59 bulan.

Ia menambahkan bulan timbang serentak juga merupakan upaya nyata Pemkab Madiun untuk mengurangi kasus kekerdilan anak atau stunting di wilayah itu.

"Melalui kegiatan bulan timbang diharapkan pengukuran dapat optimal, juga bisa mencegah adanya stunting dan mengintervensi agar stunting bisa sembuh dan kembali normal," katanya.



Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Madiun, penanganan stunting di daerah itu tergolong cukup baik dan terus dimaksimalkan. Angka stunting di Kabupaten Madiun saat ini tercatat 11,66 persen. Diharapkan setelah penimbangan serentak ini, bisa turun hingga di bawah 10 persen.

"Jumlah akumulatif nanti datanya kita kumpulkan dari 877 Posyandu di seluruh Kabupaten Madiun. Target kita di tahun 2024, kasus stunting bisa turun menjadi 9,5 persen," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023