Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur memprioritaskan pendidikan anak khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mencapai generasi emas 2045.
"Kita tidak punya sumber daya alam. Ya SDM ini satu-satunya aset yang harus kita dorong terus. Dengan SDM yang unggul mereka bisa mengoptimalkan potensi yang ada," ujar Wali Kota Madiun Maidi dalam Pertemuan Pleno Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) dan tiga komponen PAUD Kota Madiun di Aula Adiwiyata Dinas Pendidikan Kota Madiun, Senin.
Menurut dia, dalam menyiapkan generasi emas, harus dimulai dari sekarang. Pemerintah Kota Madiun sudah berupaya dengan menyiapkan berbagai kelengkapan fasilitas pendidikan. Mulai gedung sekolah yang nyaman, seragam, sampai fasilitas laptop dan internet gratis.
Setidaknya, ada 14 ribu lebih laptop yang sudah diberikan pemerintah dengan sistem pinjam pakai. Pengadaan belasan ribu laptop itu setidaknya menelan anggaran mencapai Rp100 miliar.
"Pemerintah tidak main-main dalam urusan pendidikan. Mereka ini adalah aset kita di masa depan. Harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat telah mencanangkan Indonesia generasi emas di 2045 mendatang. Anak-anak pun terus disiapkan sedari sekarang. Adapun generasi PAUD pada sekarang ini akan memikul beban besar pada 2045 mendatang.
"Anak-anak generasi sekarang, khususnya yang saat ini PAUD yang harus kita perhatikan benar. Mereka tidak hanya menuju generasi emas, tapi harus bisa merebut generasi emas itu," kata dia.
Apalagi, menurut dia, secara demografi, Kota Madiun cukup mengalami ketimpangan dimana generasi usia sekolah hanya sepertiga dari usia produktif.
Padahal, mereka yang produktif ini akan menjadi lansia dan masuk usia tidak produktif, sementara generasi penggantinya hanya sebanyak sepertiganya. Itu artinya, satu anak pada saat ini menanggung tiga orang tua di masa depan.
Pihaknya juga mengajak semua elemen untuk turut berkontribusi agar upaya pelayanan pendidikan di Kota Madiun bisa semakin optimal.
"Jangan eman untuk pendidikan. Ini investasi ke depan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kita tidak punya sumber daya alam. Ya SDM ini satu-satunya aset yang harus kita dorong terus. Dengan SDM yang unggul mereka bisa mengoptimalkan potensi yang ada," ujar Wali Kota Madiun Maidi dalam Pertemuan Pleno Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) dan tiga komponen PAUD Kota Madiun di Aula Adiwiyata Dinas Pendidikan Kota Madiun, Senin.
Menurut dia, dalam menyiapkan generasi emas, harus dimulai dari sekarang. Pemerintah Kota Madiun sudah berupaya dengan menyiapkan berbagai kelengkapan fasilitas pendidikan. Mulai gedung sekolah yang nyaman, seragam, sampai fasilitas laptop dan internet gratis.
Setidaknya, ada 14 ribu lebih laptop yang sudah diberikan pemerintah dengan sistem pinjam pakai. Pengadaan belasan ribu laptop itu setidaknya menelan anggaran mencapai Rp100 miliar.
"Pemerintah tidak main-main dalam urusan pendidikan. Mereka ini adalah aset kita di masa depan. Harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat telah mencanangkan Indonesia generasi emas di 2045 mendatang. Anak-anak pun terus disiapkan sedari sekarang. Adapun generasi PAUD pada sekarang ini akan memikul beban besar pada 2045 mendatang.
"Anak-anak generasi sekarang, khususnya yang saat ini PAUD yang harus kita perhatikan benar. Mereka tidak hanya menuju generasi emas, tapi harus bisa merebut generasi emas itu," kata dia.
Apalagi, menurut dia, secara demografi, Kota Madiun cukup mengalami ketimpangan dimana generasi usia sekolah hanya sepertiga dari usia produktif.
Padahal, mereka yang produktif ini akan menjadi lansia dan masuk usia tidak produktif, sementara generasi penggantinya hanya sebanyak sepertiganya. Itu artinya, satu anak pada saat ini menanggung tiga orang tua di masa depan.
Pihaknya juga mengajak semua elemen untuk turut berkontribusi agar upaya pelayanan pendidikan di Kota Madiun bisa semakin optimal.
"Jangan eman untuk pendidikan. Ini investasi ke depan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023