Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur mengoperasikan sebanyak delapan armada tangki air untuk mengatasi kekeringan dan kekurangan air di sejumlah desa di wilayah itu pada musim kemarau saat ini.
"Kedelapan tangki air yang kami operasikan ini untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Rusdiyadi di Pamekasan, Sabtu.
Ia menjelaskan, kedelapan tangki air yang dioperasikan itu terdiri dari empat armada tangki dari BPBD Pemkab Pamekasan, sedangkan empat armada tangki lainnya dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan.
Bencana kekeringan dan kekurangan air bersih di Kabupaten Pamekasan pada kemarau kali ini melanda 72 desa yang tersebar di 321 dusun.
Rusdiyadi menjelaskan, jenis kekeringan yang terjadi di Pamekasan meliputi kekeringan kritis dan kekeringan langka.
Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sedangkan yang dimaksud dengan kekeringan langka, jika kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.
Dari total 72 desa yang mengalami kekeringan sebanyak 47 di antaranya masuk kategori kering langka, sedangkan 25 desa sisanya mengalami kering langka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kedelapan tangki air yang kami operasikan ini untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Rusdiyadi di Pamekasan, Sabtu.
Ia menjelaskan, kedelapan tangki air yang dioperasikan itu terdiri dari empat armada tangki dari BPBD Pemkab Pamekasan, sedangkan empat armada tangki lainnya dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan.
Bencana kekeringan dan kekurangan air bersih di Kabupaten Pamekasan pada kemarau kali ini melanda 72 desa yang tersebar di 321 dusun.
Rusdiyadi menjelaskan, jenis kekeringan yang terjadi di Pamekasan meliputi kekeringan kritis dan kekeringan langka.
Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sedangkan yang dimaksud dengan kekeringan langka, jika kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.
Dari total 72 desa yang mengalami kekeringan sebanyak 47 di antaranya masuk kategori kering langka, sedangkan 25 desa sisanya mengalami kering langka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023