Ratusan warga dari berbagai elemen mengikuti rangkaian kirab dan pembentangan bendera merah putih berukuran "raksasa" di tebing Gunung Sepikul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Kegiatan itu digelar menyambut puncak perayaan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI, melibatkan sejumlah pemanjat profesional dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Timur.
Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono mengatakan, aktivitas pembentangan bendera merah putih raksasa itu positif dalam menggelorakan semangat patriotisme di kalangan muda sekaligus menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
"Intinya adalah mengisi kemerdekaan dengan hal positif untuk menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme serta cinta Tanah Air," kata Gathut.
Ia secara khusus mengapresiasi kegiatan itu karena merupakan salah satu bentuk untuk menghormati pengorbanan para pahlawan.
Pengurus FPTI Jatim di Trenggalek, Aries Setyawan menambahkan, selain untuk meningkatkan semangat nasionalisme dalam hari bersejarah, pengibaran bendera raksasa berukuran 20x30 meter di ketinggian 400 meter itu dilakukan untuk mengenalkan pesona Tebing Sepikul.
Sebab menurutnya, tebing itu merupakan salah satu tebing istimewa di Jawa Timur.
"Ini adalah 'big-wall' (dinding besar) yang punya potensi untuk atlet muda belajar dengan mengibarkan bendera merah putih di Sepikul," imbuhnya.
Selain di tebing Gunung Sepikul, 'tradisi' mengibarkan bendera merah putih raksasa lain juga dilakukan di tebing lainnya di Jatim.
Tahun ini ada empat lokasi tebing yang jadi tempat pengibaran FPTI, yaitu di Madiun, Sampang, Gresik dan Trenggalek.
"Tahun depan juga akan kembali dilakukan oleh FPTI di Tebing Sepikul," katanya.
Upacara bendera selanjutnya akan digelar di bawah Gunung Sepikul, dengan posisi para peserta yang terdiri dari berbagai unsur pemerintahan, ormas, masyarakat termasuk FPTI menghadap tebing dimana terbentang bendera merah putih berukuran raksasa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kegiatan itu digelar menyambut puncak perayaan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI, melibatkan sejumlah pemanjat profesional dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Timur.
Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono mengatakan, aktivitas pembentangan bendera merah putih raksasa itu positif dalam menggelorakan semangat patriotisme di kalangan muda sekaligus menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
"Intinya adalah mengisi kemerdekaan dengan hal positif untuk menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme serta cinta Tanah Air," kata Gathut.
Ia secara khusus mengapresiasi kegiatan itu karena merupakan salah satu bentuk untuk menghormati pengorbanan para pahlawan.
Pengurus FPTI Jatim di Trenggalek, Aries Setyawan menambahkan, selain untuk meningkatkan semangat nasionalisme dalam hari bersejarah, pengibaran bendera raksasa berukuran 20x30 meter di ketinggian 400 meter itu dilakukan untuk mengenalkan pesona Tebing Sepikul.
Sebab menurutnya, tebing itu merupakan salah satu tebing istimewa di Jawa Timur.
"Ini adalah 'big-wall' (dinding besar) yang punya potensi untuk atlet muda belajar dengan mengibarkan bendera merah putih di Sepikul," imbuhnya.
Selain di tebing Gunung Sepikul, 'tradisi' mengibarkan bendera merah putih raksasa lain juga dilakukan di tebing lainnya di Jatim.
Tahun ini ada empat lokasi tebing yang jadi tempat pengibaran FPTI, yaitu di Madiun, Sampang, Gresik dan Trenggalek.
"Tahun depan juga akan kembali dilakukan oleh FPTI di Tebing Sepikul," katanya.
Upacara bendera selanjutnya akan digelar di bawah Gunung Sepikul, dengan posisi para peserta yang terdiri dari berbagai unsur pemerintahan, ormas, masyarakat termasuk FPTI menghadap tebing dimana terbentang bendera merah putih berukuran raksasa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023