Tim Penggerak PKK Kota Kediri dengan Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, semakin menggalakkan program pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) demi menekan kasus kurang gizi di kota ini.
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengungkapkan bahwa di Kota Kediri ini cukup banyak kasus gizi kurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi tentang pola makan di rumah untuk para orang tua.
"Dengan dinas kesehatan digalakkan kembali orientasi pemberian makanan bayi dan anak. Pemberian makan itu tiga kali sehari, diberi kudapan dua kali, selain itu waktu tidur dan main anak juga harus cukup," katanya di Kediri, Jumat.
Pihaknya juga turun langsung menemui keluarga yang punya balita maupun ibu hamil. Mereka yang dikunjungi antara lain warga Kelurahan Tamanan, Bandar Kidul, Campurejo, Banjarmlati, dan Lirboyo, Kota Kediri.
Dalam kesempatan itu, Bunda Fey, sapaan akrabnya juga dialog dengan orang tua tentang makanan tambahan. Namun, ia mengingatkan pola makan harus diperbaiki sebab tidak bisa hanya dengan memberikan bantuan pemberian makanan tambahan untuk tumbuh kembang anak.
"Tujuannya agar para ibu yang belum tahu edukasi tersebut bisa mengetahuinya," kata dia.
Sementara itu, untuk ibu hamil, Bunda Fey juga meminta agar mereka rajin memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat agar bisa mengetahui kesehatan ibu dan bayi.
Para ibu hamil ini juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan bidan wilayahnya dan puskesmas terdekat. Jika terdeteksi risiko tinggi, bisa langsung dilakukan penanganan. Dengan imbauan itu ibu-ibu dapat melahirkan dengan selamat dan bayinya pun sehat.
Nur Aini, salah seorang ibu hamil mengatakan dirinya hamil anak pertama setelah menikah di bulan November 2022. Selama kehamilan, ia mengalami mual, pusing seperti ibu hamil pada umumnya. Di usia kandungannya yang memasuki 3,5 bulan kondisi tubuhnya sudah mulai bisa menyesuaikan dan stabil.
Nur Aina mengaku dirinya rutin melakukan pemeriksaan atau kontrol setiap bulannya memastikan bayi yang ada dalam kandungannya tumbuh dengan sehat. Namun, dirinya mengaku memiliki berat badan kurang, sehingga dikategorikan sebagai ibu hamil berisiko.
"Berat badan saya kurang dan disarankan untuk selalu makan makanan sehat dan rutin untuk periksa kehamilan," kata dia.
Pada kunjungan ini para ibu hamil dan balita yang mengalami gizi kurang diberikan bingkisan buah dan bahan makanan sehat seperti telur, kacang hijau dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengungkapkan bahwa di Kota Kediri ini cukup banyak kasus gizi kurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi tentang pola makan di rumah untuk para orang tua.
"Dengan dinas kesehatan digalakkan kembali orientasi pemberian makanan bayi dan anak. Pemberian makan itu tiga kali sehari, diberi kudapan dua kali, selain itu waktu tidur dan main anak juga harus cukup," katanya di Kediri, Jumat.
Pihaknya juga turun langsung menemui keluarga yang punya balita maupun ibu hamil. Mereka yang dikunjungi antara lain warga Kelurahan Tamanan, Bandar Kidul, Campurejo, Banjarmlati, dan Lirboyo, Kota Kediri.
Dalam kesempatan itu, Bunda Fey, sapaan akrabnya juga dialog dengan orang tua tentang makanan tambahan. Namun, ia mengingatkan pola makan harus diperbaiki sebab tidak bisa hanya dengan memberikan bantuan pemberian makanan tambahan untuk tumbuh kembang anak.
"Tujuannya agar para ibu yang belum tahu edukasi tersebut bisa mengetahuinya," kata dia.
Sementara itu, untuk ibu hamil, Bunda Fey juga meminta agar mereka rajin memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat agar bisa mengetahui kesehatan ibu dan bayi.
Para ibu hamil ini juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan bidan wilayahnya dan puskesmas terdekat. Jika terdeteksi risiko tinggi, bisa langsung dilakukan penanganan. Dengan imbauan itu ibu-ibu dapat melahirkan dengan selamat dan bayinya pun sehat.
Nur Aini, salah seorang ibu hamil mengatakan dirinya hamil anak pertama setelah menikah di bulan November 2022. Selama kehamilan, ia mengalami mual, pusing seperti ibu hamil pada umumnya. Di usia kandungannya yang memasuki 3,5 bulan kondisi tubuhnya sudah mulai bisa menyesuaikan dan stabil.
Nur Aina mengaku dirinya rutin melakukan pemeriksaan atau kontrol setiap bulannya memastikan bayi yang ada dalam kandungannya tumbuh dengan sehat. Namun, dirinya mengaku memiliki berat badan kurang, sehingga dikategorikan sebagai ibu hamil berisiko.
"Berat badan saya kurang dan disarankan untuk selalu makan makanan sehat dan rutin untuk periksa kehamilan," kata dia.
Pada kunjungan ini para ibu hamil dan balita yang mengalami gizi kurang diberikan bingkisan buah dan bahan makanan sehat seperti telur, kacang hijau dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023