Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi sikap gotong royong yang dilakukan jamaah haji Indonesia selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Menurutnya sikap gotong royong itu secara spontan muncul di masing-masing kelompok terbang (kloter) yang mengalami kendala terkait pelayanan saat pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.

"Saya dengar dari Kloter 87 tadi saat armada bus mengalami keterlambatan penjemputan hingga berjam-jam usai jamaah melaksanakan tahapan ibadah di Tanah Suci, muncul gotong royong untuk saling menjaga agar tidak satupun anggota rombongannya yang terpencar," katanya kepada wartawan di sela penyambutan kedatangan jamaah haji kloter terakhir di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Jumat malam.

Selain itu, diperoleh cerita, sembari menunggu kedatangan armada bus yang terlambat menjemput hingga berjam-jam, muncul gotong royong saling mengingatkan dengan berbagi air minum agar tidak ada jamaah yang mengalami dehidrasi di tengah cuaca panas Arab Saudi.

Gubernur Khofifah mengakui masih banyak pelayanan penyelenggaraan ibadah haji yang perlu dibenahi. Diharapkan menjadi bahan evaluasi agar dalam pelayanan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun-tahun berikutnya dapat disempurnakan.

"Berikutnya kalau evaluasi internal Kementerian Agama, saya rasa harus dikoordinasikan dengan Kementerian Haji di Arab Saudi," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial itu berharap dilakukan evaluasi bersama antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi demi pelayanan terbaik bagi seluruh jamaah haji, tidak hanya dari Indonesia tapi seluruh dunia.

"Kita tentu berharap bahwa proses yang sudah kita ikuti dan jalani di dalam pelaksanaan ibadah haji ini akan terus menerus bisa dilakukan ikhtiar untuk perbaikan-perbaikan dan terus penyempurnaan," tuturnya.

Malam ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya merampungkan pemulangan jamaah haji tahun 2023.

Seluruhnya melayani sebanyak 38.360 jamaah, 12 ribu di antaranya lanjut usia atau lansia asal Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur, yang terbagi dalam 88 kloter.

Hingga kedatangan kloter terakhir di Tanah Air, terdata sebanyak 24 jamaah haji asal Debarkasi Surabaya sakit sehingga terpaksa tinggal untuk menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi.

Ketua PPIH Debarkasi Surabaya Husnul Maram memastikan seluruh jamaah haji yang masih tinggal karena harus menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi masih menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia.

"Nanti akan dipulangkan menyusul ketika telah dinyatakan sembuh," ucapnya.

Selain itu diinformasikan jamaah asal Debarkasi Surabaya yang meninggal dunia di Tanah Cuci tercatat sebanyak 177 orang, seluruhnya telah dikebumikan di Arab Saudi.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023