Kepolisian Resort (Polres) Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Kamis  (3/8) 2023 membantu melakukan suplai air bersih kepada dua desa terdampak bencana kekeringan di daerah itu.

"Penyaluran air bersih ini merupakan rangkaian kegiatan Bakti 28 Tahun Alumni Batalyon Patriatama Akpol 1995," kata Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono di Trenggalek, Kamis.

Memimpin langsung Kegiatan sosial itu, Kapolres Gathut tampak diiikuti sejumlah perwira polisi dan jajaranhya. Mereka datang dalam satu rombongan yang diikuti sejumlah armada truk tangki bermuatan air bersih untuk didistribusikan ke titik-titik lingkungan permukiman yang telah dipilih.

Dua desa terdampak yang mulai dilanda kekeringan yang mendapat suplai air bersih adalah Desa Mlinjon Kecamatan Suruh dan Desa Jatiprahu Kecamatan Karangan.

Ada sebanyak 16 ribu liter air bersih yang didistribusikan menggunakan empat truk tangki di beberapa titik dua desa itu.

Jumlah itu diperkirakan bakal bertambah karena kekeringan di Trenggalek berpotensi semakin meluas seiring anomali cuaca akibat fenomena el nino dan Indian Ocean Depole (IOD) di samudera yang mengakibatkan musim kemarau 2023 lebih kering ketimbang tiga tahun sebelumnya.

"Untuk itu jika ada masyarakat yang daerahnya kekeringan dan membutuhkan bantuan droping air bersih, diharapkan bisa melaporkan ke bhabinkamtibmas atau polsek setempat. Tentunya kita akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Trenggalek Triadi Admono mengatakan, selain memicu kekeringan sumber daya air bersih, minimnya curah hujan yang terjadi itu juga berpotensi meningkatkan jumlah titik api yang meningkatkan kerawanan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, dampak kekeringan berpotensi menyebabkan petani gagal panen yang berdampak pada ketahanan pangan.

"Untuk itu perlu diantisipasi agar tidak terjadi kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Langkah antisipatif untuk mencegah kekeringan itu adalah dengan optimalisasi penggunaan infrastruktur pengelolaan sumber daya air, seperti waduk, bendungan, embung untuk persediaan air selama musim kemarau.

Langkah itu untuk mengurangi risiko kekurangan air baik bagi kebutuhan masyarakat maupun sektor pertanian.

"Berkaca dari beberapa tahun sebelumnya, kita bersama unsur terkait lainnya juga droping air bersih untuk kebutuhan masyarakat di titik-titik krusial," tutur Triadi Admono.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023