Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur melakukan "monitoring" dan evaluasi, memantau kemajuan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.
Tenaga Ahli Bappeda Provinsi Jatim, Iwan mengemukakan kegiatan monitoring tersebut sengaja dilakukan dengan melibatkan beberapa perangkat daerah Provinsi Jatim. Kegiatan dilakukan di waktu bersamaan di lokasi TMMD di tempat yang berbeda.
"Kami melakukan evaluasi agar ke depan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jatim dapat ikut serta untuk mendukung kegiatan TMMD. Walaupun beberapa OPD sudah ikut terlibat seperti dinas kesehatan, kesbangpol, dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD), dan Dinas Koperasi Provinsi Jatim," katanya di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan, dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, keterlibatan dari perangkat daerah provinsi Jatim dapat dimaksimalkan dalam mendukung kegiatan TMMD.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kodam V Brawijaya agar memberikan daftar target sasaran TMMD di tahun depan. Sehingga kami juga dapat mempersiapkan baik dari segi anggaran dan perencanaan yang diperlukan," katanya.
Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi menambahkan kegiatan TMMD ke-117 tersebut juga di bantu oleh OPD yang ada di provinsi. Pendanaan program ini berasal dari kolaborasi OPD Pemkot Kediri dan Kodim 0809 Kediri.
"Untuk keseluruhan kegiatan, baik kegiatan fisik maupun non fisik semua berasal dari anggaran dari masing-masing OPD terkait di lingkup Pemkot Kediri dan Kodim 0809 Kediri," kata Chevy.
Sementara itu, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0809 Kediri Lettu Inf Iskak mengatakan dalam TMMD di Kediri ini, digelar kegiatan fisik seperti pembangunan jalan, pembangunan tandon air, rehab puskesmas pembantu (pustu), mushala dan rumah tidak layak huni (RTLH) saat ini sudah mencapai 85 persen.
Ia meyakini jika saat penutupan TMMD yang diselenggarakan pada 10 Agustus 2023 seluruh program khususnya fisik dapat selesai tepat waktu.
"Mungkin saat penutupan nanti, program seperti tandon air belum bisa langsung digunakan masyarakat karena menunggu proses pengeringan. Tapi, kami pastikan semua akan rampung saat penutupan TMMD nanti," ujar dia.
Lettu Inf Iskak menambahkan ke depan setelah program TMMD berakhir, pihaknya juga tetap akan melakukan peninjauan terhadap program-program yang telah dilakukan seberapa bermanfaat untuk masyarakat.
"Untuk pembangunan yang sudah kami lakukan bersama dengan Pemkot Kediri ke depan tetap kami lakukan peninjauan. Apakah benar-benar bermanfaat untuk masyarakat terutama tandon air yang telah dibuat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Tenaga Ahli Bappeda Provinsi Jatim, Iwan mengemukakan kegiatan monitoring tersebut sengaja dilakukan dengan melibatkan beberapa perangkat daerah Provinsi Jatim. Kegiatan dilakukan di waktu bersamaan di lokasi TMMD di tempat yang berbeda.
"Kami melakukan evaluasi agar ke depan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jatim dapat ikut serta untuk mendukung kegiatan TMMD. Walaupun beberapa OPD sudah ikut terlibat seperti dinas kesehatan, kesbangpol, dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD), dan Dinas Koperasi Provinsi Jatim," katanya di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan, dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, keterlibatan dari perangkat daerah provinsi Jatim dapat dimaksimalkan dalam mendukung kegiatan TMMD.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kodam V Brawijaya agar memberikan daftar target sasaran TMMD di tahun depan. Sehingga kami juga dapat mempersiapkan baik dari segi anggaran dan perencanaan yang diperlukan," katanya.
Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi menambahkan kegiatan TMMD ke-117 tersebut juga di bantu oleh OPD yang ada di provinsi. Pendanaan program ini berasal dari kolaborasi OPD Pemkot Kediri dan Kodim 0809 Kediri.
"Untuk keseluruhan kegiatan, baik kegiatan fisik maupun non fisik semua berasal dari anggaran dari masing-masing OPD terkait di lingkup Pemkot Kediri dan Kodim 0809 Kediri," kata Chevy.
Sementara itu, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0809 Kediri Lettu Inf Iskak mengatakan dalam TMMD di Kediri ini, digelar kegiatan fisik seperti pembangunan jalan, pembangunan tandon air, rehab puskesmas pembantu (pustu), mushala dan rumah tidak layak huni (RTLH) saat ini sudah mencapai 85 persen.
Ia meyakini jika saat penutupan TMMD yang diselenggarakan pada 10 Agustus 2023 seluruh program khususnya fisik dapat selesai tepat waktu.
"Mungkin saat penutupan nanti, program seperti tandon air belum bisa langsung digunakan masyarakat karena menunggu proses pengeringan. Tapi, kami pastikan semua akan rampung saat penutupan TMMD nanti," ujar dia.
Lettu Inf Iskak menambahkan ke depan setelah program TMMD berakhir, pihaknya juga tetap akan melakukan peninjauan terhadap program-program yang telah dilakukan seberapa bermanfaat untuk masyarakat.
"Untuk pembangunan yang sudah kami lakukan bersama dengan Pemkot Kediri ke depan tetap kami lakukan peninjauan. Apakah benar-benar bermanfaat untuk masyarakat terutama tandon air yang telah dibuat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023