Tim Satgas Pangan Kota Blitar, Jawa Timur, yang merupakan gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar serta Polres Blitar Kota melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan di kota ini memantau elpiji bersubsidi yang dikeluhkan sulit dicari.
Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Pandu Sarasti di Blitar, Kamis mengatakan tim memantau ke sejumlah pangkalan elpiji di Kota Blitar. Dari hasil pemantauan ke sejumlah pangkalan itu, stok yang ada untuk elpiji bersubsidi 3 kilogram ternyata juga tidak ada kendala. Bahkan, mereka juga menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp16 ribu per tabung.
"Kami melakukan pemantauan lagi. Sambil melihat perkembangan juga, ternyata untuk ketersediaan stok di pangkalan ada," katanya.
Pihaknya menduga, kelangkaan tabung elpiji bersubsidi tersebut karena banyaknya permintaan dari masyarakat.
Ia pun mengimbau masyarakat yang mampu, yang menengah ke atas agar memanfaatkan tabung elpiji nonsubsidi, sehingga pemanfaatan tabung elpiji bersubsidi bisa lebih tepat sasaran.
Sementara itu, Manajer Agen PT Petro Jaya Gas Rahardian Eka Rianto mengatakan dalam satu pekan terakhir memang terjadi peningkatan permintaan dari konsumen.
Namun, ia menegaskan Pertamina memutuskan untuk menambah pasokan elpiji bersubsidi hingga 560 tabung, sehingga stok yang ada di pasaran pastinya sudah melebihi dari alokasi biasanya.
"Hari ini masing-masing agen dapat tambahan 560 tabung yang didistribusikan ke pangkalan. Ini tambahan di luar alokasi agar stok tidak kosong," katanya.
Fenomena kesulitan mencari tabung elpiji bukan hanya terjadi di Blitar, melainkan hampir merata di kota-kota sekitarnya termasuk Kediri.
Pemkot sebelumnya mengkaji terkait dengan pengajuan tambahan alokasi elpiji bersubsidi, sebagai upaya menambah stok, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan tabung elpiji bersubsidi.
Selain itu, pemkot juga menyosialisasikan bahwa saat ini sudah mulai dilakukan pendataan untuk pembelian tabung elpiji bersubsidi dengan menyerahkan KTP dan salinan Kartu Keluarga (KK). Hal itu dilakukan agar penggunaan tabung bisa tepat sasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Pandu Sarasti di Blitar, Kamis mengatakan tim memantau ke sejumlah pangkalan elpiji di Kota Blitar. Dari hasil pemantauan ke sejumlah pangkalan itu, stok yang ada untuk elpiji bersubsidi 3 kilogram ternyata juga tidak ada kendala. Bahkan, mereka juga menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp16 ribu per tabung.
"Kami melakukan pemantauan lagi. Sambil melihat perkembangan juga, ternyata untuk ketersediaan stok di pangkalan ada," katanya.
Pihaknya menduga, kelangkaan tabung elpiji bersubsidi tersebut karena banyaknya permintaan dari masyarakat.
Ia pun mengimbau masyarakat yang mampu, yang menengah ke atas agar memanfaatkan tabung elpiji nonsubsidi, sehingga pemanfaatan tabung elpiji bersubsidi bisa lebih tepat sasaran.
Sementara itu, Manajer Agen PT Petro Jaya Gas Rahardian Eka Rianto mengatakan dalam satu pekan terakhir memang terjadi peningkatan permintaan dari konsumen.
Namun, ia menegaskan Pertamina memutuskan untuk menambah pasokan elpiji bersubsidi hingga 560 tabung, sehingga stok yang ada di pasaran pastinya sudah melebihi dari alokasi biasanya.
"Hari ini masing-masing agen dapat tambahan 560 tabung yang didistribusikan ke pangkalan. Ini tambahan di luar alokasi agar stok tidak kosong," katanya.
Fenomena kesulitan mencari tabung elpiji bukan hanya terjadi di Blitar, melainkan hampir merata di kota-kota sekitarnya termasuk Kediri.
Pemkot sebelumnya mengkaji terkait dengan pengajuan tambahan alokasi elpiji bersubsidi, sebagai upaya menambah stok, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan tabung elpiji bersubsidi.
Selain itu, pemkot juga menyosialisasikan bahwa saat ini sudah mulai dilakukan pendataan untuk pembelian tabung elpiji bersubsidi dengan menyerahkan KTP dan salinan Kartu Keluarga (KK). Hal itu dilakukan agar penggunaan tabung bisa tepat sasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023