Bojonegoro - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Kasiyanto menyatakan, belum ada partai politik (parpol), yang ikut membantu melakukan droping air bersih, untuk warga di wilayah setempat yang mengalami kekeringan.
"Belum ada bantuan air bersih yang diterima warga atas nama parpol, termasuk pihak swasta lainnya," katanya, Senin.
Ia mengaku, tidak tahu penyebab pasti parpol di wilayah setempat, belum tertarik ikut membantu droping air bersih. Padahal, dalam melakukan droping air bersih di Bojonegoro, tidak harus sebuah lembaga memiliki kendaraan truk tangki sendiri.
Ia mencontohkan, bantuan air bersih yang dilakukan Gubernur Jatim, Soekarwo dan BNPB, pelaksanaannya dilakukan bekerja sama dengan PDAM Bojonegoro dan dijadwalkan selama sepekan. Dalam memberikan bantuan air bersih, memanfaatkan truk milik PDAM, masing-masing lima truk tangki/hari.
"Berapa besar biayanya kami tidak tahu," ucapnya.
Ditambahkan, PMI juga ikut melakukan droping air bersih dengan memanfaatkan truk tangki sendiri, juga sepekan. Selain itu, Bakorwil II Provinsi Jatim, juga melakukan droping air bersih dengan memanfaatkan truk tangki air sendiri.
Kasiyanto menjelaskan, pemkab mengangap kesulitan air bersih di Bojonegoro, masih dalam batas kewajaran dan belum merupakan sesuatu yang darurat, sehingga penanganannya harus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak.
Alasannya, menurut dia, kesulitan air bersih yang dialami warga di Bojonegoro, pada kemarau ini, tergolong tidak terlalu berat dibandingkan dengan kesulitan air bersih yang terjadi pada 2009.
"Wilayah yang kesulitan air bersih yang terjadi sekarang ini, baru separuhnya dengan kesulitan air bersih 2009," katanya menambahkan.
Pada kemarau 2009 lalu, menurut dia, kesulitan air bersih melanda puluhan ribu warga di 64 desa yang tersebar di 16 kecamatan. Dari rekapitulasi yang dilakukan, kesulitan air bersih di Bojonegoro, dialami warga di 25 desa di Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, Kedungadem, Kepohbaru, Ngasem, Dander, Sukosewu, Bubulan dan Kepohbaru.
Menyusul kemudian Camat Ngambon, Kunto Prasetyo, melaporkan kesulitan air bersih juga dialami warga di lima desa di Kecamatan Bubulan."Warga kami yang mengalami kesulitan air bersih berkisar 12.000 jiwa," jelas Kunto. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011