Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak untuk menelusuri kelangkaan elpiji subsidi 3 kilogram di kabupaten setempat.
"Kami mendapati pangkalan yang menerima pasokan elpiji dari salah satu agen, namun pangkalan itu masih dalam keadaan terkunci dan tidak ada papan namanya," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Rabu.
Menurutnya pihaknya bersama Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang dan Komandan Kodim 0821 Letkol Czi Gunawan Indra melakukan inspeksi mendadak ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), agen, dan pangkalan elpiji.
"Di tengah perjalanan ada truk agen yang akan menurunkan elpiji ke pangkalan. Standarisasi pangkalan tersebut juga dinilai kurang representatif karena lokasinya berada di lingkungan padat penduduk dan tidak terawat dengan baik," tuturnya.
Ia menjelaskan pihaknya juga meminta tambahan kuota elpiji 3 kg kepada pihak Pertamina untuk mengatasi kelangkaan elpiji bersubsidi di Lumajang, sehingga diharapkan tidak ada lagi keluhan masyarakat kesulitan mendapatkan elpiji.
Sementara Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang mengatakan aparat kepolisian akan mencoba mengurai dari hulu sampai hilir SPBE, kemudian agen, pangkalan, pengecer sampai kepada masyarakat.
"Kami akan coba cek dimana kendala atau sumbatannya, apakah ada pendistribusian yang tidak tepat sasaran. Artinya yang bukan masyarakat yang membutuhkan atau ke industri atau kepada pihak-pihak lain," katanya.
Ia mengatakan ada dua hari libur yang pendistribusian berhenti, kemudian kebutuhan masyarakat meningkat karena banyaknya hajatan, sehingga kuota yang didistribusikan dengan permintaan tidak sebanding, sehingga hal tersebut yang menyebabkan kelangkaan elpiji 3 kg di Lumajang.
"Kami coba urai persoalannya, mudah-mudahan kami dapat menemukan benang kusutnya dimana, sehingga dua sampai tiga hari ke depan semua kembali normal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami mendapati pangkalan yang menerima pasokan elpiji dari salah satu agen, namun pangkalan itu masih dalam keadaan terkunci dan tidak ada papan namanya," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Rabu.
Menurutnya pihaknya bersama Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang dan Komandan Kodim 0821 Letkol Czi Gunawan Indra melakukan inspeksi mendadak ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), agen, dan pangkalan elpiji.
"Di tengah perjalanan ada truk agen yang akan menurunkan elpiji ke pangkalan. Standarisasi pangkalan tersebut juga dinilai kurang representatif karena lokasinya berada di lingkungan padat penduduk dan tidak terawat dengan baik," tuturnya.
Ia menjelaskan pihaknya juga meminta tambahan kuota elpiji 3 kg kepada pihak Pertamina untuk mengatasi kelangkaan elpiji bersubsidi di Lumajang, sehingga diharapkan tidak ada lagi keluhan masyarakat kesulitan mendapatkan elpiji.
Sementara Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang mengatakan aparat kepolisian akan mencoba mengurai dari hulu sampai hilir SPBE, kemudian agen, pangkalan, pengecer sampai kepada masyarakat.
"Kami akan coba cek dimana kendala atau sumbatannya, apakah ada pendistribusian yang tidak tepat sasaran. Artinya yang bukan masyarakat yang membutuhkan atau ke industri atau kepada pihak-pihak lain," katanya.
Ia mengatakan ada dua hari libur yang pendistribusian berhenti, kemudian kebutuhan masyarakat meningkat karena banyaknya hajatan, sehingga kuota yang didistribusikan dengan permintaan tidak sebanding, sehingga hal tersebut yang menyebabkan kelangkaan elpiji 3 kg di Lumajang.
"Kami coba urai persoalannya, mudah-mudahan kami dapat menemukan benang kusutnya dimana, sehingga dua sampai tiga hari ke depan semua kembali normal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023